Forbes Indonesia Tarik Penghargaan Anniesa
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateFri Aug 25 2017
Majalah Forbes Indonesia menarik penghargaan yang pernah diberikan ke Anniesa Hasibuan sebagai salah satu figur wanita inspiratif.
Ditulis dalam akun instagram Forbes Indonesia, “Setelah mempertimbangkan perkembangan kasus penipuan First Travel belakangan ini, Forbes Indonesia memutuskan untuk menarik penghargaan yang diberikan kepada Anniesa Hasibuan sebagai figur wanita inspiratif kami. Keputusan pemberian pengakuan tersebut dibuat awal tahun ini ketika kasusnya belum muncul di depan publik.”
Selanjutnya disebutkan, “Forbes Indonesia mendukung etika praktik bisnis dan berharap dapat menginspirasi yang lain meraih kesuksesannya melalui makna etika berbisnis tersebut.”
Annisa Desvitasri Hasibuan pada Bulan April 2017 termasuk perempuan yang dipilih oleh Forbes Indonesia sebagai Inspiring Woman 2017 sejajar dengan menkeu Sri Mulyani, Destry Damayanti dan Nurhayati Subakat. Ia dianggap sebagai salah satu perempuan yang bisa menjadi contoh sebagai perempuan tangguh dan berprestasi.
Tampilnya Anniesa di ajang New York Fashion Week dalam memamerkan rancangan-rancangan busananya sempat mempesona publik di Indonesia, bahwa Anniesa menjadi perempuan Indonesia pertama yang mendapat pujian di ajang fashion dunia bergengsi tersebut.
Terkuaknya kasus penipuan First Travel yang dimiliki Anniesa dan suaminya, membuat Forbes Indonesia akan memperketat lagi penentuan sosok inspiratif yang akan datang.
Anchor Metro TV, Anie Rahmi berpendapat, “Saya menghargai langkah berani mengoreksi diri sendiri yang diambil Forbes Indonesia. Penarikan ini juga sangat layak buat Anniesa Hasibuan dan pasti diapresiasi para korban First Travel. Pelajaran yang bisa diambil, mungkin perlu melihat track record lebih panjang untuk menilai capaian seseorang. Jangan kagetan.”
Hal serupa diungkapkan Ge Siahaya, pegiat media sosial, “Anissa si perancang mode dunia dadakan, kita memang suka terpana sangat sama jagoan-jagoan instan, yang mendadak juga terbuka topengnya, ternyata mereka cuma pencoleng-pencoleng yang bahagia.”
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)