Skip to main content
Categories
LifehacksWoman Talks

Kala Suami Nonton Film Porno

Pernah memergoki suami tengah asyik menonton video porno di rumah?

Rasa kesal memuncak, amarah mengalir ke ubun-ubun, pahit dan sakit seolah dikhianati, juga kecewa sekaligus terhina karena dianggap kalah menarik dari seorang bintang porno pastinya berkumpul menjadi satu dan siap meledak. Well, mungkin ada sih beberapa perempuan yang woles saja, atau malah justru enjoy menikmati agenda “nonton bareng” bersama pasangannya. Tapi dipastikan golongan terakhir ini jumlahnya hanya segelintir saja. Mayoritas perempuan akan terluka jika mendapati suaminya menonton film porno.

Ada sejumlah faktor mengapa seorang lelaki tetap mengonsumsi film porno meski telah menikah. Berbeda dengan perempuan, laki-laki lebih mudah terangsang oleh stimulasi visual. Lewat tontonan porno dan erotis, laki-laki mendapatkan pengalaman secara visual yang berbeda mengenai aktivitas seks. Film porno meningkatkan imajinasi mereka sehingga lebih mudah terangsang dan bergairah. Alhasil, mereka “menyimpan” apa yang mereka tonton dalam memori, untuk kemudian dipraktikkan bersama istri sepanjang malam.

Laki-laki sangat suka berimajinasi terkait apa   yang tak mungkin dilakukan di dunia nyata untuk urusan ranjang. Kebanyakan film porno menawarkan berbagai atraksi intimasi yang seru dan terbilang mustahil untuk diaplikasikan dalam realita. Misalnya, bercinta di tengah pantai di musim dingin, melakukan doggy style di ruangan si bos, atau melakukan aksi oral di dalam ruang praktik dokter. Alasan mission impossible inilah yang menyebabkan pria gemar nonton film porno yang menyajikan cerita, gaya, posisi, serta latar belakang yang ampuh menghidupkan fantasi.

Selain itu, laki-laki memang cenderung egois “dari sananya”. Bercinta di dunia nyata dengan istri memberikan batasan bagi pria untuk tidak egois, dan hanya memikirkan kenikmatan sendiri. Namun menonton film porno memungkinkan mereka untuk bebas bersikapegois. Mereka merasa mengeksplorasi gairah yang selaras dengan khayalan paling liar dan ekstrem sekalipun.

Menonton film porno juga sering dipakai laki-laki untuk mempelajari strategi dan teknik tertentu yang bisa dipraktikkan pada istri agar kehidupan seks mereka tak monoton. Bisa juga sebagai pelarian ketika istri terlihat enggan dan tak bergairah untuk melayani.

Meski mengetahui alasan-alasan di atas, sensasi tak mengenakkan bagi perempuan umumnya masih akan tetap ada. Namun yang harus diingat, Ladies, memarahi suami atau menegurnya dengan keras dan emosi bukanlah tindakan bijaksana. Jika dilakukan, bukannya berhenti, suami hanya akan mencari cara untuk menontonnya secara sembunyi-sembunyi.

Yang perlu dilakukan adalah, bantu dirimu untuk tetap tenang. Tak perlu emosi atau cemburu berlebihan dengan bintang porno. Secantik dan sehebat apapun mereka, artis-artis porno itu toh tidak dapat menyebut nama suamimu atau memberinya hangat pelukan yang sebenarnya di atas ranjang.

Sampaikan perasaanmu atau keberatanmu itu dengan lembut. Bicarakan baik-baik tanpa perlu mengomel. Beri dia pengertian bahwa hatimu sakit namun juga dengarkan penjelasan/pembelaan darinya sepenuh hati. Tawarkan kesepakatan win-win solution seperti membatasi frekuensi menonton atau minta dia melibatkanmu jika dia belum mampu menghentikan kebiasaannya. Tawarkan juga apa yang dia inginkan darimu dan penuhi jika mampu. Ingat, tidak ada perubahan yang instan, selalu butuh proses untuk itu. Percayalah, jika komunikasi berjalan dengan baik, suami juga pasti mengerti.

Namun, kamu juga patut waspada jika suami benar-benar sudah dalam taraf adiktif. Apalagi jika frekuensi menontonnya lebih banyak dibanding berhubungan intim denganmu. Selain berpotensi memicu perselingkuhan dan ketidakharmonisan rumah tangga, kecanduan pornografi juga bisa berakibat fatal pada kerusakan otak. Jika ini yang terjadi, kamu dan pasanganmu butuh orang lain yang lebih ahli untuk membantu. Segera diskusikan pada konselor pernikahan, psikolog atau pemuka agama yang kamu percaya untuk solusinya.

Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)

Subscribe our newsletter?

Join Newsletter atau Hubungi Kami: [email protected]

Inspirasi
BelanjaKarirKecantikanKehidupanKeluargaIndeks
Let's be friends