Skip to main content
Categories
BeritaHeadlineHukumSosial

Pelecehan Saat Haji, Bukti Pelecehan Terjadi Bukan Karena Busana Perempuan

Berawal dari sebuah postingan yang diunggah perempuan asal Pakistan, Sabica Khan, tentang pelecehan yang dialaminya saat melakukan ibadah haji, tagar #MosqueMeToo terus betebaran sebagai ungkapan para perempuan di berbagai belahan dunia yang merasa tidak nyaman karena pengalaman serupa.

Dalam posting-nya Sabica menyebutkan bahwa dirinya telah dilecehkan lebih dari satu kali. Pertama, saat ia tengah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali sebagai prosesi haji, ia merasa ada tangan memegang pinggangnya. Ia tidak mengacuhkan hal tersebut dan berpikir mungkin orang tidak sengaja melakukannya. Namun, pada saat putaran ke-enam, hal tersebut terulang dan bahkan ia merasakan tangan tersebut mulai mencoba meraba tubuhnya.

Seorang jurnalis perempuan stasiun berita BBC, Mona Eltahaway, kemudian mengangkat tema tersebut dan membuat tagar #MosqueMeToo demi mengajak perempuan di seluruh dunia untuk berani mengungkapkan pengalaman dilecehkan secara seksual saat melakukan ibadah haji dan berniat menjadikan ini sebagai ‘percakapan global’. Mona bahkan mengatakan bahwa dirinya pun pernah mengalami kejadian serupa.

Tak disangka, banyak perempuan yang kemudian diketahui telah mengalami pelecehan saat ibadah haji. Setidaknya dalam waktu 24 jam, tagar #MosqueMeToo telah dipakai sebanyak lebih dari 2000 kali.

Seorang perempuan asal Indonesia pun mengaku pernah mengalami kejadian serupa. Anggi Angguni melalui akun twitter-nya mengatakan bahwa ia pernah mengalami seorang pria memegang bahkan meremas payudaranya saat melaksanakan ibadah haji. Parahnya pria tersebut berlalu begitu saja seolah tidak berbuat apa-apa.

Hal ini tentu meresahkan mengingat datangnya seseorang untuk melakukan ibadah haji adalah karena panggilan jiwa. Lalu, haruskan ketika panggilan jiwa itu terpenuhi, beribadah menjadi  tidak nyaman karena maraknya kasus peleceham seksual di sana?

Selain itu, melalui tulisan ini saya pun ingin mengajak kita semua untuk berhenti menyalahkan perempuan jika sampai terjadi pelecehan. Tolong, berhenti katakan bahwa pelecehan kerap terjadi karena korban yang memancing aksi pelaku lebih dulu. Lihatlah kasus ini, lihatlah pada tagar #MosqueMeToo. Perempuan yang tengah beribadah saja, yang pakaiannya tidak ketat dan sangat tertutup, tetap menjadi korban pelecehan seksual.


Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)

Subscribe our newsletter?

Join Newsletter atau Hubungi Kami: [email protected]

Inspirasi
BelanjaKarirKecantikanKehidupanKeluargaIndeks
Let's be friends