Perawatan Kecantikan di Klinik, Seberapa Penting?
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateThu Dec 13 2018
Belum lama ini redaksi Peranperempuan.id berkesempatan me-WA-wancarai (melalui WA) jurnalis perempuan yang kini menjadi salah satu anchor di stasiun TV nasional.
Ialah Anie Rahmi yang memulai debut karirnya sebagai jurnalis TV sejak 15 tahun lalu. Dari mulai reportase kriminal hingga sebagai anchor untuk berita-berita ekonomi dan berita utama. Itu ia lakoni di 4 stasiun TV nasional yang berbeda.
Perempuan cantik lulusan Kriminologi FISIP UI ini mulai banyak mencuri hati para pemirsa televisi nasional, terutama yang selalu menanti berita-berita terbaru.
Tentu saja mewawancarai seorang jurnalis itu ibarat tukang bakso membeli bakso temannya sendiri. Karena itu wawancara ini hanya seputar mengenai perawatan kecantikan seorang jurnalis TV. Berikut percakapannya.
Peranperempuan (P): “Hai Anie, pernah ke Klinik Kecantikan?”
Anie Rahmi (AR): “Sering. Klinik kecil di sebelah komplek rumahku.”
P: “Alasan atau tujuan Anie ke situ untuk apa?”
AR: “Perawatan kulit.”
P: “Supaya memperlambat penuaan? Supaya kulit tetap halus dan cerah? Atau untuk menghilangkan bintik pada kulit?”
AR: “Perawatan yang saya ambil biasanya: microdermabrasi, facial atau radio frequency (RF). Ganti-gantian aja. Facial dan micro untuk angkat kulit mati, komedo, dan mencerahkan kulit. Kalau RF untuk bakar lemak biar tirus.”
“Untuk facial banyak jenisnya. Facial kadang electro, kadang acne, kadang whitening. Tergantung mood, kondisi kulit dan yang lagi promo.”
“Jadi pertimbangan pertama saya dalam memilih paket perawatan kecantikan, pertama, promo. Kalau gak ada, ya cap cip cup.”
“Pertimbangan kedua, kondisi kulit. Kalau lagi kusam banget karena banyak ke lapangan, saya ambil facial whitening. Kalau ada jerawat, facial acne. Kalau so far so good, electro.
P: “Oh… berapa jam dihabiskan untuk di klinik? Apakah di situ bikin Anie rileks?
AR: “Rileks dong…, iya dipijat. Bisa numpang tidur juga waktu nunggu masker kering.”
P: “Oh… gitu… enak juga ya… tapi mahal atau gimana… berapa rupiah paling kecil dihabiskan di situ?”
AR: “Paling sedikit Rp 200 ribuan deh, kalau lagi ada Promo. Itu perawatan aja ya, belum termasuk obat atau sabun muka, toner, dsb.”
“Akhir tahun seperti ini biasanya ada tawaran buy 1 get 1. Lumayan, diskon 50%. Atau Hari Sabtu suka ada diskon 10%.”
P: “Pernah ada ‘masalah’ dengan klinik lain? Apakah kurang cocok atau bagaimana?”
AR: “Ada. Therapistnya kasar, sakit banget pas keluarin komedo, jenis perawatan gak lengkap, tempat tidur bau, AC gak dingin.”
P: “Apakah ada beda soal perawatan kulit dan kecantikan saat Anie jadi reporter di lapangan dengan jadi anchor di studio TV?”
AR: “Beda dong…, Waktu masih jadi reporter, aku misqueen. Perawatan bisa 2 bulan sekali. Sekarang alhamdulillah bisa lebih sering.”
P: “Oh, jadi kemampuan finansial juga mempengaruhi ya. Tapi waktu jadi reporter, kan bisa beli produk-produknya saja, gimana?”
AR: “Kemampuan finansial jelas mempengaruhi dong. Duit terbatas, perawatan bukan prioritas. Makin sering perawatan, jenisnya jadi lebih bervariasi juga.”
“Soal beli produk-produknya, sabun, toner dan moisturizer saya sih sama saja dari dulu. Cuma sekarang tambah krim mata, sunblock (biar gak timbul flek), dan krim malam.”
P: “Anie kan sudah cantik ya meski gak dandan, sebenarnya menjadi ‘cantik dan terawat’ bagi perempuan itu, untuk siapa? Untuk suami, atau untuk dilihat sebagai anchor TV, atau untuk dilihat oleh perempuan lain?”
AR: “Untuk diri sendiri lah. Saya merasa kulit lebih sehat, lebih bersih, lebih kinclong dan itu bikin saya lebih happy, lebih PD.”
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)