Skip to main content
Categories
BeritaFeaturePapuaSosial

Potret Toleransi dari Tanah Papua

Maulid Nabi, Pencanangan Bulan Natal dan Lomba Pohon Natal daei Bahan Daur Ulang

Jumat, 1 Desember 2017 menjadi hari yang sangat spesial, sebab pada tanggal tersebut ada 3 moment yang diperingati oleh warga Kota Jayapura, yakni Maulid Nabi Muhammad SAW, Pencanangan Bulan Natal dan Peringatan HIV/AIDS se-dunia.

Sejak lama, warga Kota Jayapura dikenal sebagai warga yang menunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Bertepatan dengan moment tersebut, kembali menunjukkan sisi toleransi antar umat beragama. Ratusan warga dari 5 unsur agama, Forkompinda dan masyarakat adat, berkumpul di GOR Cendrawasih Jayapura.

Berikut potret toleransi umat beragama di Kota Jayapura dalam moment tersebut.

Foto: Yulika Anastasia

Ibu-ibu dari Majelis Taklim, Jemaat Kristiani dari berbagai denominasi Gereja, PHDI dan komunitas keagamaan lainnya membawa spanduk yang berisikan ucapan selamat dan pesan damai. Dilepas oleh Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano, warga Kota Jayapura melakukan kirab sejauh 1 kilometer dari GOR Cendrawasih hingga Taman Imbi.

“Bersama dengan suara kumandang adzan (Ashar), Saya mencanangkan Gema Natal Port Numbay (Jayapura),”  kata Walikota Jayapura yang dilanjutkan dengan menabuh drum tanda dimulainya arak-arakan.

Selanjutnya warga pun berbaris rapi dan melakukan kirab. Di barisan terdepan Walikota Benhur Tomi Mano, Wakil Walikota, H. Rustan Saru, Kapolres Jayapura, Tober Sirait, Dandim 1701 Jayapura, Letkol Inf. Nova Ismailiyanto bersama forkompinda.

“Kami, Umat Hindu, menilai kegiatan kirab damai ini menjadi bukti nyata kerukunan dari semua umat di Kota Jayapura. Waktunya juga tepat, dilaksanakan menjelang Natal dan Maulid Nabi. Melihat situasi seperti ini, masyarakat Kota Jayapura itu damai dan sukacita,” kesan Ida Bagus Sutakertya, Ketua Parisada Hindu Kota Jayapura.

Anak-anak diminta Walikota memukul drum tanda dimulainya Gema Natal Jayapura

Foto: Yulika Anastasia

Di pusat Kota Jayapura, yakni di Taman Imbi, peserta kirab pun berbaur dengan warga lainnya dalam acara seremoni pencanangan Gema Natal Kota Port Numbay. Tokoh boneka kartun seperti mini mouse, badut, Santa Klaus dkk. menghibur anak-anak dan menjadi incaran foto bersama.

Sementara itu, di panggung utama, warga dihibur oleh lagu puji-pujian yang dibawakan oleh kelompok paduan suara dan berbagai sambutan. Secara khusus, Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano berterimakasih kepada Para Pendeta, Ustad dan Pemimpin Agama yang senantiasa berdoa bagi kedamaian Kota Jayapura.

Yang unik dari seremoni tersebut, Walikota Jayapura mengundang anak-anak maju ke depan. Ia meminta anak-anak untuk memukul drum bersama tanda dimulainya Gema Natal Port Numbay. Disaksikan oleh Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Forkompinda, tangan-tangan mungil tersebut serentak menabuh drum bersama.

Lomba Pohon Natal dari Bahan Daur Ulang juga diikuti oleh Non Kristiani.

Foto: Yulika Anastasia

Di sekitar Taman Imbi, tepatnya di Jalan Irian, di gelar lomba pohon natal dari bahan daur ulang. Lomba ini diikuti oleh peserta yang datang dari berbagai latar belakang, baik dari komunitas keagamaan, komunitas perempuan, instansi pemerintah dan swasta.

Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Ketty Keilola, yang juga seorang muslimah, animo masyarakat  sangat tinggi. Lomba yang rutin digelar setiap tahun tersebut, pesertanya meningkat pada tahun ini. Bahkan, lomba pohon natal tersebut diikuti oleh Non Kristiani.

“Animo masyarakat cukup tinggi. Ada 365 peserta yang terdaftar ditambah dengan partisipasi masyarakat (yang ingin memamerkan hasil karyanya),” terang Ketty Keilola, Ketua Pelaksana Kegiatan, sekaligus Kepala Badan Lingkungan Hidup.

Foto: Yulika Anastasia

Ketty menambahkan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Jayapura pada tanggal 1 Desember tersebut, menunjukkan potret toleransi yang tinggi.

Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)

Subscribe our newsletter?

Join Newsletter atau Hubungi Kami: [email protected]

Inspirasi
BelanjaKarirKecantikanKehidupanKeluargaIndeks
Let's be friends