Berbeda dengan yang dilakukan oleh 3 ibu-ibu dari Karawang yang melakukan kampanye hitam dengan memfitnah capres 01 jika menang perkawinan sesama jenis dilegalkan dan tidak ada lagi suara adzan, di Jakarta ada 3 ibu-ibu yang melakukan kegiatan sebaliknya dari ibu-ibu Karawang yang saat ini ditahan di Polda.

Tiga ibu-ibu di Jakarta yang merupakan Alumni SMA Jakarta BerSatu, yang berasal dari almamater yang sama yaitu SMAN 1 Jakarta (Boedoet), mengadakan kunjungan dari masjid ke masjid untuk bersilaturahmi dan mengajak para pemuka agama dan pengurus rumah ibadah untuk menjaga kerukunan dan menjadikan Pemilu dan Pilpres 2019 berlangsung aman dan damai.

“Kami cuma ingin akur dan damai. Meski beda pilihan, jangan pakai mesjid untuk merebut kekuasan,” ujar Restu Saraswati penggerak kegiatan ini.

Restu mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya telah mengunjungi masjid-masjid di wilayah Jakarta Barat, salah satunya adalah masjid bersejarah Masjid Jami Al Mansur yang terletak di wilayah padat penduduk, Kecamatan Tambora.

“Selain masjid ke masjid kami juga mengunjungi FKUB Jakarta Barat untuk berdiskusi dan bersama-sama mengajak masyarakat agar tidak menggunakan rumah ibadah sebagai sarana politik, terutama yang berbau SARA,” terangnya.

Dengan bersilaturahmi dan menjaga hubungan baik antar umat beragama, bisa meredakan tensi politik di tengah masyarakat yang tinggi di tahun ini.

“Kita sebagai ibu-ibu yang peduli terhadap masa depan anak-cucu negeri ini hanya melakukan yang kita bisa. Bismillah… dan serahkan semua Kepada Allah,” kata Restu.