Tujuh Sumber Kecemasan Perempuan
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateTue Sep 12 2017
Penulis : Arako
Menurut majalah Psychology Today, kaum perempuan memang cenderung lebih cemas daripada laki-laki. Secara gender, perempuan terlihat lebih berhati-hati dan tidak mau sembarangan mengambil risiko dalam bertindak. Selain itu, perempuan merasa dituntut untuk bisa menjaga dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Dampaknya, selalu ada kecenderungan, perempuan menjadi lebih cemas.
Nah, apa saja yang menjadi sumber kecemasan perempuan Indonesia? Berikut daftarnya :
1. Keuangan
Peran mengatur keuangan keluarga di Indonesia sebagian besar masih dilimpahkan pada perempuan. Sejak masih lajang, perempuan dituntut jadi manajer keuangan yang baik. Mungkun tak terlalu jadi soal ketika perempuan tersebut berada dalam kondisi mapan, namun jika kondisi keuangan tidak sehat, dipastikan akan selalu menambah beban pikirannya.
2. Kesehatan
Uniknya, ada korelasi antara kecemasan soal kesehatan dan keuangan. Masih tingginya biaya berobat, terutama untuk penyakit-penyakit berat, menjadikannya momok menakutkan. Keterbatasan plafon asuransi membuat rasa cemas itu masih tetap ada dan cenderung berlipat ketika tidak bergabung dengan asuransi kesehatan manapun. Selain itu, fakta bahwa penyakit-penyakit seperti jantung, stroke atau gagal ginjal yang dulu identik dengan “penyakit tua”, namun sekarang dapat menyerang siapa saja menjadikan perempuan bisa sangat cemas memikirkannya.
Wajar, jika kesehatan dianggap sebagai harta kekayaan tak ternilai.
3. Pekerjaan
Kecemasan ini cenderung terjadi pada perempuan usia produktif. Ketidak-nyamanan terkait dengan jenis profesi, hubungan dengan rekan, dan kondisi lingkungan kerja menjadi faktor dominan pembangkit rasa cemas. Demikian pula perempuan yang sedang dalam proses mencari kerja atau menunggu hasil wawancara kerja.
Kecemasan terkait pekerjaan ini sangat erat kaitannya dengan poin 1.
4. Anak
Ketika perempuan sudah menjadi ibu, dunianya akan fokus pada buah hatinya. Segala yang terjadi pada anak bisa jadi sumber kecemasan. Kesehatan, tumbuh kembang, pendidikan, hingga lingkungan pergaulan. Puncaknya, kasih yang besar membuat seorang ibu bisa sangat, sangat cemas jika dihadapkan pada kemungkinan kehilangan anak.
Selain itu, kecemasan terkait anak juga terjadi pada perempuan yang belum juga dikaruniai momongan.
5. Keluarga
Perempuan selalu merasa sangat berarti dalam keluarga. Dia bisa dengan sangat mudah ikut bahagia ketika melihat anggota keluarganya bahagia, namun bisa juga sebaliknya. Hal-hal buruk yang terjadi pada orang-orang terkasih itu bisa sangat mempengaruhi emosinya. Pada anggota keluarga tertentu yang memiliki ikatan lebih kuat, serangan kecemasan yang dirasakan cenderung lebih besar.
6. Pasangan
Salah satu keunikan perempuan adalah, ketika ia sudah teramat mencintai seseorang, maka rasa cemas takut kehilangan menjadi sangat dominan. Hal ini sering dilihat kaum adam sebagai sesuatu yang konyol. Perempuan kerap mencemaskan sesuatu yang sebetulnya hanya ada dalam pikirannya sendiri, seperti dugaan pasangan selingkuh atau melihat semua teman wanita pasangan adalah ‘valakor.’
Namun lagi-lagi, kecemasan ini justru hadir lantaran cinta yang sangat besar untuk pasangannya.
7. Hubungan dengan Teman dan Sahabat
Kebutuhan bicara perempuan yang jauh lebih banyak dari pada laki-laki membuatnya selalu orang lain untuk jadi lawan bicara. Maka dari itu, hubungan dengan sahabat dan teman-temannya menjadi penting. Meski tak selalu ditunjukkan, konflik dengan teman dan sahabat sebetulnya selalu jadi beban bagi perempuan. Menghindari adalah pilihan terbaik meski kadang berimbas pada tertekannya perasaan sendiri.
Rasa cemas memang tak terhindarkan dalam hidup. Namun kita harus bisa mengontrolnya agar tak berlebihan ya, Ladies? Jangan sampai kecemasan itu malah berbuah kejadian buruk akibat overdosis pikiran negatif.
Dari tujuh poin di atas, manakah yang paling sering membuatmu cemas?
- Post Tags#cemas
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)