3 Aksesori Manis untuk Sanggul ala Kartinimu
- Post AuthorBy Autami
- Post DateFri Apr 20 2018
Kartinian nih, Ladies! Sesiapa saja yang memiliki acara berdandan ala Kartini di kantor, kampus, atau sekolah, pasti sudah punya bayangan bahwa Kartini dan berkebaya identik dengan rambut yang disanggul.
Sanggul sendiri merupakan citra perempuan Indonesia, fesyen yang bermula dari paduan tradisional dan modern. Dulunya, sanggul adalah gaya berpenampilan kerajaan di mana perempuan-perempuan kerajaan yang khas dengan rambut panjang tersebut menyiasati panjangnya dengan menggumpal dan mengikat rambut mereka agar dapat beraktifitas sehari-hari.
Seiring berkembangnya zaman, sanggul semakin dieratkan dengan keanggunan karena sanggul pun mengingatkan kita pada sosok R.A Kartini, pahlawan revolusioner perempuan sekaligus seorang ningrat Jawa masa kolonial Belanda.
Hari Kartini dan sanggul yang bernilai. Kedua hal tersebut saling berkaitan hingga muncullah anggapan bahwa dengan sanggul (dan berkebaya) maka keanggunan seorang perempuan akan terpancar.
Nah,agar tidak terkesan monoton, kamu perlu nih, ladies, untuk menyematkan aksesoris pada sanggulmu demi mempermanis penampilan. Setidaknya ada 3 jenis aksesori sanggul, yaitu, sirkam, bando dan tusuk konde. Berikut inspirasinya.
Sirkam
Sirkam selalu identik dengan sanggul. Bahkan biasanya, menyanggul rambut itu bisa hanya menggunakan sirkam dan tidak perlu lagi rambut tempelan. Selain itu, sirkam pun bisa berfungsi sebagai hiasan belaka. Bentuknya tersedia mulai dari yang mini hingga bisa menjadi statement gaya rambut, untuk disematkan pada sanggul.
Bando
Bando dengan detil mahkota bisa dipakai seperti bando biasa, namun, ternyata, bando pun bisa diaplikasikan langsung pada sanggul! Ide luar biasa, bukan?
Tusuk konde
Yang dimaksud di sini adalah, tusuk konde mini yang bila memakainya, akan seperti hiasan-hiasan tersebut menyebar di seluruh rambutmu. Manis.
Kamu tertarik coba yang mana? Selamat hari Kartini, perempuan Indonesia! Dandan cantik ya!
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)