Ada Intimidasi kepada Atlet Senam Kediri?
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateSun Dec 01 2019
Pengacara dari atlet perempuan Indonesia asal Kediri, Imam Muklas S.H menyebutkan, “Ada intimidasi dari pihak tim pelatih supaya adik kita SAS mengaku bahwa dia tidak perawan.” Dikatakan bahwa pihaknya siap untuk mengungkap semua bukti yang sebenarnya.
Diketahui sebelumnya, kronologi dari atlet senam yang dituduh tak perawan ini adalah:
- Pada tanggal 13 November 2019, SAS menjalani vaksin sebagai syarat atlet yang akan bertanding keluar negeri. Usai divaksin, SAS diinterogasi tim pelatihnya.
- Hasil interogasi dilaporkan kepala pelatih yang memberitahu jika SAS sudah tak perawan dan meminta orangtuanya menjemput di Mess Persani Gresik.
- Tanggal 16 November 2019, tim pelatih sempat menanyakan kabarnya SAS. Diberitahu kalau SAS sempat down akibat menerima tudingan tak perawan.
- Tanggal 18 November 2019, ibunda SAS menerima kabar nahwa SAS diperbolehkan mengikuti latihan lagi.
- Tanggal 19 November 2019, kepala pelatih menginginkan hasil tes keperawanan.
- Alasan tersebut yang membuat pihak keluarga bergerak untuk melakukan tes keperawanan di RS Bhayangkara Kediri.
Imam Muklas mengatakan, setelah hasil tes keperawanan disampaikan kepada tim pelatih ternyata meragukan hasilnya. “Ini sangat konyol,” tandasnya.
Hasil tes keperawanan yang dilakukan tim medis RS Bhayangkara pada 20 November mendapatkan hasil jika SAS masih perawan.
Selain itu proses pemulangan SAS juga sangat tidak manusiawi. “Saat keluarga datang tidak ada tim pelatih yang memberikan penjelasan yang sangat bijaksana. Ini yang sangat kami sayangkan,” tandasnya.
Selama ini Shalfa tinggal sendiri di Gresik dan pihak keluarga dipanggil untuk langsung menjemput dan membawa pulang.
Imam Muklas menyebutkan, jika sekarang terjadi permasalahan terkait isu keperawanan justru mempertanyakan ada apa dan kenapa ?
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)