Akankah Pelajar Putri Papua yang akan Membawa Baki Sangsaka Merah Putih?
- Post AuthorBy Autami
- Post DateThu Aug 16 2018
Apa yang paling Anda nantikan ketika menyaksikan detik-detik pengibaran bendera merah putih? Paskibraka, lagu Indonesia Raya, kehadiran Presiden atau kekhidmatan upacara itu sendiri? Tak bisa dipungkiri, salah satu yang paling menyita perhatian adalah pembawa baki.
Cantik dan rapi berambut bob, melakukan gerakan satu-satu, menerima bendera dari orang nomor satu di Indonesia dan tersenyum manis. Itu menarik sekali untuk disaksikan.
Kemarin (15/8/2018) Presiden Joko Widodo didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengukuhkan 68 pelajar SMA menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, Rabu, 15 Agustus 2018. Anggota Paskibraka yang dikukuhkan tersebut merupakan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia.
Saat pengukuhan Paskibraka tersebut, Presiden Joko Widodo mendoakan agar mereka dapat mengemban tugasnya dengan baik saat pelaksanaan nanti.
“Dengan memohon rida Allah Yang Maha Kuasa, pada hari ini saya mengukuhkan Saudara-saudara sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2018. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam tugas negara,” ujar Presiden.
Meski Paskibraka telah dikukuhkan oleh presiden, tahukah Anda? Penentuan pembawa baki selalu dilakukan pada hari H, satu hingga 1 (satu) jam sebelum upacara dimulai! Sengaja hal itu dilakukan agar setiap orang dari 68 anggota Paskibraka harus siap jika tiba-tiba namanya dipilih untuk membawa baki.
Berhadapan langsung dengan presiden akan menjadi sorotan dunia, tidak boleh ada rasa gugup. Selain itu, pembawa baki memiliki tanggung jawab yang besar. Jika ia gagal melaksanakan tugas, maka itu bukan kegagalannya saja melainkan kegagalan seluruh angkatan paskibraka saat itu.
Memang, ada syarat dasar mengenai fisik. Namun, tidak pernah disebutkan harus berpenampilan menarik, cantik saat di close up atau blablabla seperti persyaratan cover girl. Syarat tersebut cukup sederhana. Yaitu, harus lolos seleksi postur. Postur ya, bukan wajah. Ini berarti jika kaki Anda berbentuk O atau X tentu tidak akan lolos sejak awal.
Sejak awal karantina seluruh paskibraka putri diberi pelatihan khusus pembawa baki. Jadi, apakah cuma kebetulan pembawa baki itu cantik-cantik? Bisa jadi, ya. Inner beauty. Sebab kecantikan wajah biasanya didukung pula oleh kecantikan dari dalam. Aura yang berbeda.
Sekalipun ada yang mengatakan pembawa baki haruslah memiliki senyum menawan dan tatapan tajam, terus kenapa? Merayakan kemerdekaan melambangkan pertahanan negara. Tentu harus memberikan yang terbaik. Pilihlah yang terbaik jika memang dia terbaik.
Beberapa kriteria khusus sebagai pembawa baki, yaitu anggun, tenang, tidak panik, penguasaan peraturan baris-berbaris harus aman, dan tidak ada kesalahan selama latihan.
Inilah nama-nama pelajar yang terpilih sebagai Paskibraka dari 34 provinisi di Indonesia dari Aceh hingga Papua:
1. Ralian Septiandi Bekuh (Aceh)
2. Nur Hikmah Ramadhani (Aceh)
3. Lucas Alexeindre Siburian (Sumatera Utara)
4. Suci Izdihar Hulwa (Sumatra Utara)
5. Farhan Nasani (Sumatra Barat)
6. Al-Maratul Hamidah (Sumatra Barat)
7. Aditya Firdika (Riau)
8. Fira Amalianda (Riau)
9. Diko Rio Pradana (Kepulauan Riau)
10. Nashita Agni Khalida (Kepulauan Riau)
11. Dendi Panriadi (Jambi)
12. Rahmadeni Putri Haimda (Jambi)
13. Danu Muhamad Pradika (Sumatra Selatan)
14. Zanati Tahta Umahati (Sumatra Selatan)
15. Pandu Farhan Pangestu (Kep. Babel)
16. Siti Sabila Anandita (Kep. Babel)
17. Babogi Ikalawang (Bengkulu)
18. Anggita Puput Pramugita (Bengkulu)
19. M. Genta Lambang (Lampung)
20. Rafika Sherli Anjeli (Lampung)
21. Joddi Mursin Putra Elman (DKI Jakarta)
22. Jessenia Sarah Aurelia (DKI Jakarta)
23. Ahmad Syahrul Mukarom (Jawa Barat)
24. Tarrisa Maharani Dewi (Jawa Barat)
25. Muhamad Ari Setiawan (Banten)
26. Safira Amanda Prasanti (Banten)
27. Muhammad Rajif Maulana (Jawa Tengah)
28. Wina Aulia Attarizki (Jawa Tengah)
29. Muhammad Widya Hudiya Wijaya (DI Yogyakarta)
30. Nyimas Ayu Dhivangga Syahputri (DI Yogyakarta)
31. Ananda Micola (Jawa Timur)
32. Nina Adiningtyas Sriwigati (Jawa Timur)
33. Sang Putu Hendra Adi (Bali)
34. Ni Putu Sukma Dewi Widiyanti (Bali)
35. Muhammad Ihlas Sul Imam (NTB)
36. Shalsabila Lestari Putri Suteja (NTB)
37. Bobo Nowo (NTT)
38. Maria Yunita Jesuita (NTT)
39. Nur Muhammad Akbar (Kalimantan Utara)
40. Viorina Angelica Hendrawan (Kalimantan Utara)
41. Muhammad Irfan (Kalimantan Barat)
42. Alda Ananda Putri (Kalimantan Barat)
43. Aryo Ronggo Saputro (Kalimantan Tengah)
44. Liliy Alvia (Kalimantan Tengah)
45. Dyka Ade Susilo (Kalimantan Selatan)
46. Zalfa Tsabita Erzanda (Kalimantan Selatan)
47. Aditya Yoga Mulyawan (Kalimantan Timur)
48. Meiti Adella Panggabean (Kalimantan Timur)
49. Zefanya Otniel Frans Rompis (Sulawesi Utara)
50. Ribka Yuliana Syaloom Owu (Sulawesi Utara)
51. M. Riyan Dwi Putra (Sulawesi Barat)
52. Reskindar Tonapa (Sulawesi Barat)
53. Ahmad Nur Alamsyah Sempo (Sulawesi Tengah)
54. Reskiana Sapana (Sulawesi Tengah)
55. Muhammad Rezkyawan Ridwan (Sulawesi Tenggara)
56. Tarisya Ramdhani Tawakal (Sulawesi Tenggara)
57. Ikhsanul Hidayat (Sulawesi Selatan)
58. Sharfinah Dian Asyizah (Sulawesi Selatan)
59. Mohamad Ikbal Machmud (Gorontalo)
60. Tiara Syahla Mustafa (Gorontalo)
61. Hamzah Abdulah Let-Let (Maluku)
62. Brigita Stelanny Latumenten (Maluku)
63. Rudi Bobangu (Maluku Utara)
64. Intan Fhadillah M. Siradjuddin (Maluku Utara)
65. Nikanor Yafed Malakabu (Papua Barat)
66. Maimuna Yuni A Ramar (Papua Barat)
67. Gidion Soleman Nusi (Papua)
68. Arfanita Gabriela Tokoro (Papua)
- Post Tags#baki#merahputih#paskibraka#sangsaka
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)