Anti Vaksin Tanpa Mikir, Anak Sakit Baru Mau Mikir
- Post AuthorBy Margaretha Diana
- Post DateMon Sep 17 2018
Baca berita tentang ada sekitar 100 ibu hamil di Riau, melahirkan bayi cacat, karena terpapar virus Rubella, gemes rasanya. Ada ngga sih, para moms sekalian yang ikut gemes juga, ngeliat gimana banyaknya korban para pelaku antivaks ini? Mana para antivaks ini, didukung pula, oleh MUI Riau, yang masih menunda pemberian vaksin MR, karena dianggap haram. Padahal MUI Pusat sudah mengelluarkan fatwa halal, karena hukumnya mu’bah.
Ya bukan apa-apa, karena kekonyolan mereka itulah, yang menolak imunisasi bagi anak-anaknya, yang terus jadi merugikan orang lain, iya kan? Coba aja kejadiannya dibalik, saudara kita, adik, kakak atau bahkan kita sendiri, yang lagi hamil, terus ngga sengaja kena virus Rubella, habis itu anak yang dilahirkan cacat, gimana rasanya?
Apa iya, bakal ngga sedih, ngeliat anak sendiri menderita sakit yang belum ada obatnya, sementara ngeliat anak-anak lain bisa bermain bebas gembira dengan teman sebayanya?
Ayolah moms, mbok ya mikir sedikit, jangan jadi perempuan yang cupet di era tsunami informasi kaya gini. Jangan sibuk mengkonsumsi hoax kesehatan, terus iya-iya aja, percaya gitu aja kalau ada yang ngajakin buat nolak vaksinasi ke anaknya, dengan dalih haram. Kan MUI Pusat juga sudah bilang, sudah mengeluarkan fatwa, bahwa imunisasi ini hukumnya “mu’bah”, alias boleh dilakukan, karena berbagai alasan yang mendesak.
Lagian, apa iya, ngga egois namanya, mentingin nunggu fatwa halal 100%, tapi justru mengorbankan kesehatan anak sendiri. Belum lagi, apa iya moms sekalian, pas jaman masih kecil ngga sibuk diimunisasi, dibawa ke Posyandu oleh para orangtua dahulu. Hawong program imunisasi ini wajib kok. Lah para moms aja diimunisasi, mosok anak-anaknya ngga ada yang diimunisasi, malah jadi boomerang pula, jadi alasan anak lain menderita cacat, apa ngga dosa namanya?
Tau ngga moms, menurut data WHO, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus campak terbanyak di dunia, apa nggak ngeri kalau kaya gitu?
Bisa dibayangkan to, gimana ini bakal jadi bola karambol, kalau para moms sekalian masih tetep ngeyel gabung dalam komunitas antivaks? Bayangkeun deh, untuk satu anak saja, yang menderita CRS atau Congenital Rubella Syndrome, akibat ibuknya terpapar virus Rubella pas hamil, bisa menghabiskan minimal (ini minimal lo ya moms), 300-400 juta rupiah, itu hanya untuk implant alat Bantu dengar dan operasi katarak doang lo moms. Padahalnya, anak yang lahir dengan CRS, biasanya ya ngga cuma mengalami masalah pada mata dan pendengaran saja.
Mungkin para moms yang aktif di sosmed pernah dengar dengan mamahnya Ubii, yaitu mbak Grace Melia? Coba deh, para moms cek atau gugling tentang mbak Grace Melia, gimana ceritanya tentang putri sulungnya, Aubrey, yang biasa dipanggil Ubii, yang terlahir disable, karena CRS.
Atau cobalah dengar cerita bu Husna, dari Aceh, yang tengah resah, karena Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang tetap menunda pemberian vaksin MR, meski Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh serta MUI Pusat memperbolehkan.
Padahal Aceh ini rawan lo moms, menurut catatan Unicef Indonesia, jika ini terus ditunda, maka 84% populasi anak di Aceh beresiko terkena campak dan rubella. Dan ini jelas lah, resiko tinggi pula untuk para ibu hamil, bisa melahirkan anak yang disable, seperti ibu Husna, yang terkena MR di usia kehamilannya di trimester awal. Hasilnya, saat ini, putrinya sudah berusia 2 tahun, namun belum bisa berjalan, dan mengalami masalah pada pendengaran.
Aceh sudah pernah begitu terluka karena tsunami, masa iya ini Plt. Gubernurnya gak mau mikir, sekarang masih mau diserang tsunami lagi, dalam bentuk virus campak dan Rubella?
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)