Skip to main content
Categories
Gaya HidupHeadlineInspirasi

Apakah Mendatangi Pernikahan Mantan Berarti Tidak Menghargai?

Mendatangi pernikahan mantan masih menjadi perbedatan, apakah tindakan tersebut pantas atau tidak. Sebagai penengah, perbedaan cara pandang dapat diterapkan untuk hal dilematis ini. Alhasil, tidak perlu lagi ada adu argumen, bahkan sampai menghina keputusan seseorang. Jangan merasa paling benar atau mudah melabeli ketika menyangkut perasaan. Kok terkesan sok tahu sekali. Memang situ cenayang?

Mendatangi pernikahan mantan akan terlihat tidak menghargai apabila sikap kita tidak baik. Misalkan, memonopoli salah satu pengantin untuk diajak berbicara. Atau, datang dengan linangan air mata seolah tidak rela. Bisa juga sibuk membicarakan masa lalu bersama tamu undangan lain. Selain tidak menghargai, tindakan ini memalukan sekaligus menyiksa diri sendiri. Yang lalu biarlah berlalu, karena sudah ditakdirkan begitu. Tidak perlu merana dengan perkataan menjaga jodoh orang lain. Kembali lagi, kita ‘kan bukan cenayang yang akan tahu masa depan. Perlu melakukan penjajakan, bukan? Dengan menjalin hubungan sebelumnya, secara tidak langsung pun kita mendapatkan pengalaman berharga mengenai bagaimana memperlakukan pasangan.

Apabila kedua keluarga telah menjalin hubungan dekat, tetapi ternyata anak mereka menikah dengan orang lain, memberikan undangan ke pernikahan tentu sah-sah saja. Toh, keputusan untuk berpisah dilakukan baik-baik. Ikatan kekeluargaan sangat erat, tidak terbatas darah, bahkan lebih kental. Apa salahnya menjaga silaturahmi? Bukankah terlihat sangat indah ketika mantan dan keluarga mendatangi pernikahan? Apalagi, menunjukkan kebahagiaan juga. Di dalam hati tentu masih ada perasaan kecewa, tetapi sudah konsekuensinya ‘kan kalau memutuskan untuk berangkat? Kalau toh harus ada tangis, pasti terlihat tendensinya, apakah haru atau untuk merusak suasana.

Melabeli orang lain yang mendatangi pernikahan mantan itu tidak menghargai tidak bisa dilakukan begitu saja. Hal ini tentu kembali lagi pada sikapnya di sana. Kalau belum-belum sudah dilabeli begini, kok kesannya kalau mantan menikah dengan orang lain, berarti putus semua hubungan. Setidaknya, dengan menghadiri pesta pernikahan, kita bisa mengucapkan selamat tinggal secara halus dan sopan apabila konteksnya dengan orangtua.

Menghadiri pesta pernikahan mantan adalah pilihan masing-masing orang yang didasari oleh berbagai pertimbangan. Namun, jangan sampai melabeli bahwa keputusan tersebut berarti tidak menghargai. Yang terpenting, tetaplah menjaga hubungan baik dengan batas wajar. Melepaskan atau merelakan menandakan bahwa kita berjiwa besar, tidak memaksakan apa yang bukan menjadi milik kita. Bersikap tidak acuh seolah tidak mengenal tidak menandakan bahwa kita kuat, tetapi pura-pura kuat. Kalau orang lain bahagia, kita pun harus menciptakan kebahagiaan tanpanya.

Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)

Subscribe our newsletter?

Join Newsletter atau Hubungi Kami: [email protected]

Inspirasi
BelanjaKarirKecantikanKehidupanKeluargaIndeks
Let's be friends