Arvila Delitriana, insinyur yang merancang jembatan LRT, memukau Menteri PUPR Basuki Hadimulyo dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Kedua menteri tersebut akan menyumbangkan Dana Operasional Menteri (DOM) selama sebulan kepada Arvila. “Ini sangat eksentrik, ini bisa dipatenkan, untuk bisa dipakai di tempat lain,” kata Basuki.

Keistimewaan dari jembatan lengkung ini adalah merupakan jembatan lengkung beton untuk kereta terpanjang di Indonesia. Penghargaan rekor secara simbolis diberikan oleh pendiri MURI Jaya Supratna kepada Dirut PT Adhi Karya Tbk Budi Harto, yang menggarap proyek ini.

Budi Harto bahkan mengklaim longspan jembatan ini terpanjang di dunia.

Panjang bentang utama longspan sejauh 148 meter, sedangkan box girder beton memiliki radius lengkung sepanjang 115 meter.

Alvira Delitriana adalah insinyur lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Karya-karya Alvira sebelumnya di Indonesia, yaitu membangun Jembatan Kali Kunto Semarang, Jembatan Layang khusus Busway, ruas Adam Malik, dan Jembatan Kereta Api Cirebon-Kroya.

Rancangan Alvira untuk jembatan LRT ini dipilih oleh Adhi Karya dari tiga opsi rancangan.  Salah satunya desain jembatan dari insinyur asal Perancis.

Akhirnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono setuju menggunakan desain milik Arvila, yaitu metode concentrate box grider balance cantiviler. Perempuan asal Tebing Tinggi, Sumatera Barat ini pun mendapat apresiasi dari Menteri Basuki dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.