Ayu Laksmi, Berbagi Ruang dan Riang dengan Anak-Anak Palembang
- Post AuthorBy Arako
- Post DateFri Feb 23 2018
Ayu Laksmi memang memesona. Sosok aslinya jelas jauh dari kesan menakutkan seperti perannya dalam film Pengabdi Setan yang melambungkan namanya. Seniman wanita multitalenta yang terlahir dengan I Gusti Ayu Laksmiyani ini, di sela kesibukannya menyempatkan diri untuk berbagi ilmu terkait seni peran dan teater dengan puluhan anak-anak dan remaja Palembang pada Minggu (11/2). Bertempat di Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya, Palembang, agenda bertajuk “Coaching Clinic Seni Peran dan Teater” yang digelar komunitas Forum Pesona Sriwijaya itu diikuti oleh puluhan anak yang antusias dengan materi yang disampaikan.
Tak melulu materi, perempuan yang masih jelita di usianya yang sudah setengah abad ini juga menghibur murid-muridnya dengan kegiatan seni yang lain. Tak hanya memukau dengan suara merdunya, Ayu juga piawai bermain keyboard serta alat musik petik yang disebut “penting”. Ayu juga mengajak anak-anak menari bersamanya.
Ada pesan khusus yang ingin disampaikan Ayu melalui kegiatan tersebut, yakni pluralisme.Keputusan mengajarkan seni dan pluralisme kepada anak-anak lintas suku dan agama ini agaknya merupakan puncak kegelisahan Ayu terhadap maraknya isu SARA di Indonesia. Tak lepas dari insiden kekerasan terhadap umat beragama dan rumah ibadah belakangan rajin menghiasi kolom-kolom berita.
“Sepertinya, Indonesia punya terlalu banyak cinta. Cinta yang berlebihan ini bisa membawa petaka. Cinta yang berlebihan terhadap keyakinan membuat kita lupa memberi ruang kepada orang lain. Lupa memberi toleransi. Ciutnya toleransi membuat orang tega menyakiti orang lain,” beber Ayu.
Namun Ayu meyakini, seruan perdamaian dan kerukunan yang terus-menerus disuarakan lewat seni akan menyelamatkan Indonesia dari konflik. “Saya ingin meyakinkan setiap orang, bahwa apapun agama, suku, maupun warna kulitnya. Lewat seni, kita selalu bisa berbagi cinta yang universal,” demikian Ayu.
- Post Tags#Ayu laksmi
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)