Skip to main content
Categories
BeritaHukumPolitik

Beredar, Skenario Awal Drama Ratna Sarumpaet

Jika Pihak Kepolisian tak cepat tanggap, skenario gerombolan Ratna Sarumpaet, mungkin berjalan lancar. Dikutip dari sebuah catatan di Kaskus, juga broadcast yang beredar di wasap, demikian skenario awal cerita ratu drama van teater Ratna Sarumpaet.

31 January 2018

Ratna Sarumpaet meminta dana perjalanan ke Chile kepada Dinas Pariwisata DKI via Anies Baswedan.

21 July 2018

Disposisi diberikan oleh Anies Baswedan berupa dana dan dukungan 100% kepada Ratna Sarumpaet

21 September 2018 (sore)

H-13 sebelum keberangkatan, Ratna Sarumpaet sengaja operasi plastik, sebagai alat bukti penganiayaan.

2 Oktober 2018 (dini hari)

H-2 isu penganiayaan pertama kalinya mulai disebarkan, dihembuskan oleh Fadli Zon, Rachel Maryam, Dahnil S, Fahri Hamzah.

2 Oktober 2018 (sore)

H-2, Prabowo bertemu Ratna Sarumpaet untuk menguatkan isu ini dengan menyatakan telah terjadi pelanggaran HAM.

3 Oktober 2018

Sejumlah elite partai Gerindra menduplikasi isu ini dan meminta Tito Karnavian mundur, bila tak bisa menangkap dalang penganiayaan Ratna Sarumpaet.

3 Oktober 2018

Amien Rais, Hanum Rais, FPI, Teuku Zulkarnaen, dan yang lainnya, memperbesar, memblow up isu tersebut, bahwa telah terjadi tindak kekerasan oleh pemerintah.

4 Oktober 2018 (malam)

Berita penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet (yang diposisikan sebagai oposisi pemerintah),yang diduga dilakukan oleh rezim penguasa, semakin santer disebar.

4 Oktober 2018 (malam)

Ratna Sarumpaet berangkat ke Chile, melalui bandara Soekarno Hatta. Dan bakal berada diluar yuridikasi RI, karena negara ini tak ada perjanjian ektradisi dengan Chile.

5 Oktober 2018

Ratna Sarumpaet tiba di Santiago, Chile. Lalu kepada pers aakan menyatakan bahwa ia sengaja kabur dari negara ini karena merasa ketakutan dan keselamatannya terancam.

12 Oktober 2018

Ratna Sarumpaet memberikan kesaksian di acara Women Playright International, bahwa ia adalah saksi hidup korban kekerasan oleh negara, disertai foto-foto serta potongan-potongan pemberitaan menngenai kasus yang menimpa dirinya di berbagai media massa.

Akhir Oktober 2018

Ratna Sarumpaet akan meminta suaka ke beberapa negara lain, dengan alasan keselamatannya terancam, jika ia kembali.

Oktober 2018-April 2019

Ratna Sarumpaet yang telah mendapatkan suaka dari negara lain, akan terus menerus menggaungkan ‘perjuangannya’ melawan pemerintah saat ini, yang telah berlaku zalim kepadanya. Padahal tujuannya hanya satu, menjatuhkan citra pemerintah di mata dunia.

Catatan tambahan : RS sengaja memilih waktu oplas H-13 sebelum waktu keberangkatan, dengan asumsi bahwa ketika ia tiba di Chile, bengkak di wajahnya telah pulih, hingga tak ada orang yang bisa memastikan bengkak tersebut apakah karena operasi plastik, atau dianiaya.

Fadli Zon sengaja merelease berita penganiayaan RS, 2 hari sebelum keberangkatan, dengan asumsi bahwa pemerintah tak bakal punya banyak waktu, untuk membongkar kasus ini, sehingga RS tidak akan dicekal, saat ia akan terbang ke Chile.

Dalam hal ini, Prabowo bahkan bertindak sangat sigap dengan langsung mendatangi RS di rumahnya, hal yang amat jarang dilakukan oleh Prabowo, terhadap anak buahnya. Apalagi kemudian disusul dengan acara konferensi pers yang menghebohkan seluruh nusantara.

Membaca catatan diatas, rasa-rasanya memang benar, skenario tersebut disusun secara sistematis dan terencana betul. Namun sayangnya, keteledoran RS akan posisi handphone-nya yang mudah terlacak, serta pembayaran biaya oplas memakai kartu debit atas namanya, menghancurkan drama yang sekiranya sudah dirancang sedemikian rupa dengan matang.

Ya, pada akhirnya, Gusti Allah mboten sare, memang ada benarnya. Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Sebaik-baiknya bangkai disimpan, pasti bau busuknya tetap akan menyebar kemana-mana.

Teori diatas memang walahuallam kebenarannya, karena dikutip Daari catatan di Kaskus. Tapi yang jelas, hoax  yang mereka lakukan, jahat, teramat sangat jahat. Karena bukan hanya memecah perhatian masyarakat, yang seharusnya bisa lebih foku terhadap bencana yang tengah menimpa Sigi, Palu dan Donggala, tapi juga menambah pekerjaan pemerintah, yang seharusnya bisa fokus mengurus Lombok dan Palu.

Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)

Subscribe our newsletter?

Join Newsletter atau Hubungi Kami: [email protected]

Inspirasi
BelanjaKarirKecantikanKehidupanKeluargaIndeks
Let's be friends