Bromance, Ketika Pria Lebih Nyaman Hangout Dengan Teman
- Post AuthorBy Margaretha Diana
- Post DateFri Oct 20 2017
Pernah gak sih, malam minggu ditinggal pacar sendirian? Atau mungkin dicuekin ketika ada grup musik kesayangan manggung di kota, pacar malah sibuk pergi nonton dengan teman-temannya, ketimbang nonton berdua?
Yup, bagi kaum pria, ternyata, pergi bareng teman-temannya, entah untuk sekedar ngopi sambil ngobrol, hangout, atau sekedar wasting time gak penting, lebih menyenangkan, ketimbang duduk berdua, atau pergi berdua dengan pacar.
Sebenarnya alasannya sederhana bagi mereka, walau mungkin terdengar tak masuk akal bagi kita, para perempuan. Ya, namanya juga pacaran, wajar lah, jika kita sebagai perempuan, pengennya ditemenin belanja, nonton film, pertunjukan musik, atau sekedar wasting time, duduk berdua sambil ngobrol gak penting, asal judulnya ya cuma satu, berdua.
Tapi, bagi para pria, ternyata itu merupakan banyak hal. Banyak dari mereka yang hanya menikmati moment-moment awal hubungan saja, untuk bisa bebas bercerita apa saja dengan pacar atau pasangan. Menurut mereka, perempuan terlalu sensitif atau tidak peka terhadap obrolan atau guyonan mereka yang seringkali hanya sekenanya tanpa maksud apa-apa.
Ya, sifat perempuan yang mudah cemburu, membuat mereka tak nyaman untuk bercerita tentang segala sesuatu. Mereka takut jika cerita mereka melampaui “batas” wajar yang bisa diterima oleh kaum perempuan. Belum lagi, seringkali, guyonan yang tak penting itu juga, malah menjadi sumber pertengkaran diantara keduanya. Itulah mengapa, terkadang mereka, para pria, membatasi diri untuk bercerita tentang sesuatu. Belum lagi, biasanya, para perempuan ini mengeluarkan jurus judgement saat si pria bercerita, musibah apa yang dialami,
“Kamu sih, kan kemarin sudah aku bilangin…”
Ladies, seriously, they just get ‘ilfil’ to hear that.
Bagi mereka, saat bersama dengan teman-temannya, mereka bisa bebas ngobrol, bicara tentang apa saja. Tanpa takut terlihat bodoh, diinterupsi, atau dihakimi karena kelakuan konyolnya. Mulai dari obrolan tentang olahraga, musik, atau bahkan tentang bintang film X yang seksi aduhai, mereka hanya akan saling bercanda, ngobrol santai membahas apa saja, tanpa takut mendapat cemoohan atau ejekan, karena untuk mereka, it just for fun. Sesuatu yang memang seringkali tak mudah dilakukan saat berdua dengan pacar atau pasangan.
Tapi sayangnya, romantika bromance ini pula, terkadang memicu mereka menjadi nyaman satu dan lainnya, hingga mematik benih-benih rasa menjadi sebuah hubungan yang tidak sehat. Ya wajar saja, saat kita merasa nyaman dengan seseorang, kemudian rasa nyaman itu berubah menjadi rasa membutuhkan yang lebih dan lebih lagi. Walau tak banyak terjadi, tapi realita bromance yang berakhir menjadi romance antar dua pria, memang ada.
Itulah mengapa, yang namanya sebuah hubungan, memang seharusnya dilandasi dengan komunikasi yang baik. Agar tidak hanya rasa percaya, tapi pasangan juga menemukan kenyamanan saat berdua dengan kita. Entah untuk berbicara tentang masa depan, atau bahkan sekedar gosip tak penting tentang tetangga sebelah rumah yang kehilangan anjing kecilnya. Saling memahami satu dengan yang lainnya memang tak mudah, tapi bukan berarti susah. Pun tak perlu kita memaksa diri untuk pura-pura tahu tentang segala tetek bengek sepakbola hanya untuk menyenangkan pria kita yang suka bola. Terkadang, mereka pun sama dengan kita kok, hanya butuh didengarkan saat bercerita, tanpa kita menambahi bumbu apa-apa.
Jalinan persahabatan, wajar dilakukan, oleh siapa saja, dengan siapa saja, pun kapan saja. Seringkali mereka, hadir lebih dulu dalam kehidupan pasangan kita, ketimbang kita. Dan sebagai pasangan yang baik, selayaknya memahami, jalinan persahabatan yang menahun, bukanlah sebuah jalinan benang yang mudah terputus saking rapuhnya.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)