Skip to main content
Categories
InspirasiRumah TanggaWoman Talks

Cara Melupakan Seseorang

Erna Gunawan

“Begini…saya teh ingin cepat melupakan mantan pacar,” ujarnya dengan logat Sunda yang kental.

“Tetapi, mengapa dari tadi namanya disebut-sebut?” komentar saya geli.

Pernah tahu rasanya sakit rindu? Hahaha….. Kemudian, perasaan pun merasa dihimpit dan berat memikul bayangannya.

Pernah ingin melupakan seseorang? Hebatnya, semakin ingin melupakan, bayangannya semakin kuat di pikiran (nyesek lagi..!)

Ada tulisan dari Ajahn Brahm, bagaimana cara meringankan rasa sakit –yaitu, dengan mengucapkan selamat datang. “Sakit, pintu hatiku terbuka untukmu…” Sekalipun terdengar paradoks dengan kisah hidupnya yang gelisah, Nietzsche mengucapkan, “Ya”, pada hidup.

Satu hari, saya bertemu dengan seseorang yang sedang di ambang perceraian dan melalui proses perceraian yang sangat panjang. Ia mengaku sempat sangat sakit dan terguncang. Namun, dia tidak pernah berhenti menemukan makna dalam perjalanan hidup. Dalam refleksi mendalamnya, ia kemudian menemukan puncak keseimbangan jiwa. Saat di sidang perceraian nanti, ia ingin dalam keadaan tak menyimpan kebencian.

Ia berkata seperti ini pada saya, “Hati saya sudah ringan. Saat mengingatnnya sekarang, saya menyadari…, ia pernah jadi bagian yang indah dalam hidup saya. Saya pernah bahagia bersamanya. Kami sempat menemukan cinta. Dia sempat mencintaiku. Dan itu fakta sejarah hidup kami yang pernah dilalui. Namun, kami sulit untuk melanjutkan hidup bersama.”

Ia telah mengajari saya, bagaimana berdamai dengan sejarah hidup. Saya telah belajar padanya:

“Tentang melupakan seseorang…. Mengapa harus dilupakan? Ia telah melekat dalam sejarah hidup. Bersama seseorang tersebut, kita telah belajar tentang aneka perasaan. Biarkan saja, ia datang dan pergi di dalam hati, di dalam pikiran… dengan rasa terima kasih telah mewarnai hidup. Sambut bayangan seseorang tersebut dengan lembut dan rasa hormat, dan lepaskan bayangan itu dengan jiwa lapang.., seperti menghirup dan melepaskan nafas….”

Sesederhana itu……?

Saya terkesima.

….

Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)

Subscribe our newsletter?

Join Newsletter atau Hubungi Kami: [email protected]

Inspirasi
BelanjaKarirKecantikanKehidupanKeluargaIndeks
Let's be friends