Clara Sumarwati, Orang Indonesia Pertama Mencapai Puncak Everest
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateSat Oct 13 2018
Adalah Clara Sumarwati, yang pada tanggal 26 September 1996 tercatat sebagai perempuan berwarga-negara Indonesia dan sekaligus perempuan pertama di antara negara-negara ASEAN yang mencapai puncak tertinggi di dunia, Gunung Everest.
Nama Clara Sumarwati tercatat sebagai salah satu pendaki gunung yang mampu mencapai puncak Everest yang ke-836. Nama dan tanggal pencapaiannya tercatat dalam buku Everest karya Walt Unsworth (1999), Everest: Expedition to the Ultimate karya Reinhold Messner (1999) dan dalam website http://EverestHistory.com . Clara Sumarwati di nomor 88.
Fakta bahwa Clara adalah pendaki puncak Everest pertama dikuatkan dengan data Everest Summiteers. Everest Summiteers (http://www.everestsummiteersassociation.org/) adalah sebuah organisasi non profit yang mencatat nama para pendaki yang mencapai puncak Everest. Mereka independen dan mereka tidak bisa dibayar.
Mengapa nama Clara tidak mencuat di media massa pada era itu? Publik nyaris tidak mengetahui salah satu peristiwa bersejarah bagi Indonesia, bagi peran perempuan Indonesia? Padahal peristiwa itu merupakan bukti ketangguhan dan kekuatan perempuan Indonesia.
Banyak yang mengatakan “tenggelam”nya prestasi perempuan Indonesia itu berhubungan dengan pencapaian Tim Kopassus yang baru mencapai puncak Everest di tahun berikutnya, 1997. Danjen Kopassus saat itu Prabowo Subianto yang notabene merupakan menantu Presiden Soeharto tentu saja tak mau nama Clara yang dikenal publik sebagai orang Indonesia pertama (bahkan se-ASEAN) yang mampu mencapai puncak tertinggi di dunia. Nama Tim Kopassus yang berasosiasi di bawah pimpinan Prabowo haruslah yang paling dikenal publik menjadi yang pertama mencapai puncak Everest.
Dari kesaksian beberapa orang yang dekat, atau pernah menemui Clara, kisah tragis dialami perempuan hebat ini. Tekanan luar biasa harus diterima Clara Sumarwati sehingga mengakibatkan guncangan yang hebat pada dirinya. Ia pun sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof dr Soerojo, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 1997, 2000, dan terakhir tahun 2009.
Akun @PakarLogika di Twitter, mencuitkan kisah Clara di atas dengan kalimat-kalimat yang sangat kuat.
@PakarLogika: “Clara tetaplah Clara. Dia adalah salah satu simbol perempuan hebat Indonesia. Sekuat apapun rintangannya, dia akan terus bergerak. Karena bagi dia diam adalah mati.”
@PakarLogika: “Tuhan tidak tidur. Gusti mboten sare. Kebenaran akan menemukan jalannya sendiri. Saya ulangi sekali lagi: kebenaran akan menemukan jalannya sendiri. CATAT!
@PakarLogika: “Mardani Ali Sera, politikus PKS sekaligus Tim Kampanye Prabowo-Sandi mengklaim pendaki Everest pertama Indonesia adalah tim Kopassus tahun 1997. Padahal Clara Sumarwati (53) telah melakukannya di tahun 1996.”
Ketika diwawancarai detik.com, Clara tidak ingin ia dihubung-hubungkan dengan isu politik.
“Politik sih. Saya kalau sudah lari ke politik ya jangan libatkan saya, saya bukan orang politik, saya pendaki asli yang tahunya latihan dan mendaki gunung, enggak tahu masalah politik,” ujarnya pada detik.com.
Apapun itu, Clara Sumarwati sudah memberikan sebuah contoh kekuatan perempuan Indonesia.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)