Fakta Musik Sangat Ampuh Untuk Stimulasi Otak
- Post AuthorBy Yalie Airy
- Post DateWed Jan 24 2018
Musik adalah alunan nada yang indah, seringkali musik menjadi pelarian bagi seseorang untuk melepas penat. Ketika alunan nada-nada itu masuk ke dalam otak, kita merasa tenang, musik bahkan bisa membuat kita melupakan masalah yang sedang bergulat di dalam otak. Siapa sih yang tidak suka mendengarkan musik?
Bahkan bayi saja, sangat menikmati musik. Orang bilang, musik itu bisa menstimulasi otak pada bayi. Dan saya membuktikannya.
Anak pertama saya, bisa berjalan di usia kurang dari satu tahun. Dan untuk anak normal, biasanya usia dua tahun sudah lancar berbicara atau mengucapkan kalimat pendek. Berbeda dengan anak saya, saya tidak bilang anak saya tidak normal! Anak saya normal, dia sehat dan ceria seperti anak lainnya, bahkan sangat aktif dan otaknya encer. Usia dua tahun kurang satu bulan, saya sudah memperkenalkan dia dengan huruf abjad, huruf ijaiyah, dan angka. Hanya dalam waktu dua minggu, dia bisa mengingat semuanya, menghafal semuanya, dari angka 1-20, dari A-Z, dari alif – Ya’.
Hanya saja… Suaranya masih belum terdengar jelas, dia hanya mampu mengucapkan kalimat satu potong, bahkan hingga usianya 2,5 tahun. Padahal teman-teman seusia dia yang bermain bersamanya di lingkungan, sudah lancar berbicara dari usia 2 tahun. Saya mulai khawatir. Apalagi saudara ada yang bilang, mungkin “gagu” kali.
Saya mulai resah, lalu saya bawa ke dokter. Tidak ada kelainan apa-apa, mungkin hanya butuh proses. Saya tetap berusaha mengajari dia beebicara dan menghafal semua benda di sekelilingnya. Tetap saja, dia hanya bisa berbicara sepotong-sepotong.
Ada saudara yang selalu bilang katanya saya gak pernah ngajarin ngomong, disuruh bawa ke sini-ke situ. Memang dia orangnya cerewet sih. Lama-lama saya pengang juga, tapi saya anggap saja lalat yang mengganggu. Dan ketika adiknya lahir saat usia dia 2,7 tahun. Saya mulai kerepotan karena jauh dari orangtua, apalagi si adik yang tidak mau ditinggal. Akhirnya ketika saya ingin membersihkan rumah atau memasak, saya carikan cd lagu anak-anak. Sebelumnya memang jarang saya putarkan, hanya sekali – dua kali saja dalam seminggu. Nah, mulai saat itu saya putarkan setiap hari ketika saya hendak mengerjakan sesuatu sembari saya suruh menjaga adiknya.
Sesekali saya pantau, jika pekerjaan sudah selesai maka saya ikut dan bernyanyi bersama. Mulai dari sanalah, saya perhatikan dia mulai bisa mengucapkan satu kalimat. Lalu saya berfikir, mungkin dengan saya ajak dia berkaraoke setiap hari dia akan mulai bisa berbicara.
Sejak kecil saya juga mengajari dia bernyanyi, tapi sepertinya nyanyian tanpa musik kurang berpengaruh baginya. Faktanya, lagu yang diiringi dengan musik jauh lebih mudah dia pahami dan dia tirukan. Sejak itu, setiap hari saya memutarkan lagu-lagu sambil bernyanyi bersamanya. Bahkan sampai sehari dua kali, dan perlahan anak pertama saya mulai bisa mengucapkan kalimat demi kalimat. Kesabaran yang saya tanam di dalam hati akhirnya membuahkan hasil. Tanpa harus dibawa berobat ke mana-mana, anak pertama saya sekarang sudah berbicara secara normal. Meski sampai sekarang dia belum bisa mengucapkan huruf R, karena dia memang cadel seperti saya. Sampai sekarang saja kalau saya mengucapkan kata dengan akhiran huruf R, masih selalu diprotes sama teman.
Sama halnya anak kedua saya, saat saya suruh berbicara satu kalimat, dia masih terpenggal-penggal. Tapi ketika saya suruh bernyanyi dia bisa menyanyikan lagu Burung Kakaktua sampai selesai.
Terbukti bahwa musik memang salah satu cara ampuh untuk menstimulasi perkembangan anak. Yang kita butuhkan hanya kesabaran dan ketelatenan.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)