Gempa Palu: Jalan Aspal Retak, Lumpur Keluar dari Perut Bumi
- Post AuthorBy Autami
- Post DateTue Oct 02 2018
Alam adalah dua mata pisau. Alam telah memberikan banyak kepada kita, namun, alam tidak akan pernah bisa kita taklukkan. Gempa dan Tsunami yang meluluh lantakkan Kepulauan Sulawesi Tengah, terkhusus Palu dan Donggala, menjadi bukti bahwa alam sangat mungkin berubah menjadi ganas.
Dan malam ini, bulu kuduk berdiri lagi, ngeri. Cerita tentang keluarnya lumpur dari dalam perut bumi yang membinasakan kelurahan Petobo, kota Palu, amat melemahkan hati.
Dilansir Grid.ID, lumpur keluar dari perut bumi tak lama setelah gempa magnitudo 7,4 yang terjadi 28 September 2018 lalu. Seorang korban selamat bercerita, saat gempa terjadi jalanan aspal yang sedang dilaluinya tergulung-gulung seperti ombak, lantas kemudian jalan retak. Dari retakan tersebut, muntahlah lumpur dari dalam perut bumi. Amat deras dan langsung menelan segala macam yang ada di kelurahan Petobo saat itu.
Korban tersebut pun menceritakan bagaimana ia sempat menyelamatkan seorang wanita dan anak kecil yang tenggelam ke dalam rekahan jalan seperti ditelan bumi. Wanita tersebut sempat bergelantungan. Ia berhasil ditarik, selamat, namun sang bocah tewas tenggelam dalam lumpur.
Meski hingga kini (2/10) belum diketahui jumlah korban di Petobo, namun, dipastikan ratusan rumah dan korban jiwa tenggelam oleh lumpur.
Pihak BMKG sendiri mengklaim bahwa fenomena ini adalah yang disebut ‘tanah bergerak’ atau fenomena likuifaksi. Sangat mungkin terjadi pada daerah-daerah gempa yang tanahnya mengandung air salah satunya seperti di daerah dekat pantai. Jadi, ketika fenomena ini terjadi, tanah yang bersifat padat, berubah menjadi cair. Bayangkan seperti sebuah spons yang meresap banyak air, lalu ketika diperas air tersebut muncrat keluar. Tekanan terus menerus akibat gempa memeras air dalam tanah.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)