Pria, lebih mudah terangsang ketimbang perempuan, itu sudah menjadi rahasia umum, meski masih banyak yang mempertanyakan, kok bisa begitu. Padahal, keduanya sama-sama punya libido, yang seperti kata Freud, libido drives everything, the best we can do is sublimate it. Ya, pada dasarnya, memang seringkali hasrat, lebih berpengaruh pada apa yang ingin kita lakukan.

Tapi ada sebuah studi yang mengatakan, bahwa pada dasarnya, kaum pria memang lebih mudah terangsang, karena pengaruh hormon testosteron dalam tubuhnya. Meski menurut pendapat ahli, dari segi sisi evolusi, seks, dapat menyebabkan kehamilan pada perempuan, yang dalam hal ini, beban baik secara moril maupun materiil, memang ditanggung oleh perempuan, sehingga membuat perempuan lebih selektif untuk memilih dengan siapa ia akan berhubungan seks, tidak seperti para pria, yang memang seringkali cenderung tidak terlalu pemilih dalam hal ini.

Ada nukleys suprakiasmatikus yang lebih tinggi di struktur area otak para pria ketimbang perempuan, yang membuat para pria, mempuanyai hormon testosteron yang lebih tinggi ketimbang perempuan. Itulah mengapa, hasrat seksual pada pria, lebih tinggi daripada perempuan. Mereka lebih mudah terangsang, hanya karena melihat gambar-gambar perempuan telanjang, video porno, atau bahkan hanya karena suara desahan samar seorang perempuan di ujung telefon.

Tapi, benarkah, hanya semua hal tentang ketelanjangan seksualitas yang menyebabkan para pria ini mudah terangsang? Ternyata tidak, sebuah study terbaru, menyatakan bahwa dorongan perilaku seks yang impulsif pada pria, bukan hanya karena rangsangan vulgar visual saja. Ada banyak hal lain, yang membuat otak mereka terangsang, hanya karena hal-hal sepele.

Misalnya karena melihat perempuan dengan baju berwarna merah. Meski baju tersebut bukanlah sebuah gaun dengan potongan yang menonjolkan bentuk tubuh yang seksi aduhai berbelahan dada rendah, tetap bisa membuat mereka terangsang. Sama halnya dengan bau parfum kita yang tak sengaja tercium oleh mereka, hal ini menggelitik syaraf di kepala mereka untuk “membangunkan” syaraf lain dalam tubuhnya.

Melihat seorang perempuan yang percaya diri, bisa diajak bicara, ngobrol tentang banyak hal, apalagi tahu serta bisa memainkan alat musik pun, ternyata bisa membuat mereka tergelitik untuk bisa melakukan hal lainnya diatas ranjang. Apalagi seseorang yang bisa membuat mereka tertawa lepas terbahak-bahak, yang dilanjutkan “perang kelitikan” di atas tempat tidur. Ditambah lagi, jika kita meminjam kemeja mereka secara tak sengaja saat menginap, dan memakainya di pagi hari, adalah trigger sempurna bagi sebuah morning seks.

Meski demikian, ternyata hal yang amat sederhana, seperti sedikit sentuhan hangat di punggung mereka, atau lagu yang membangkitkan kenangan akan sebuah ciuman yang berkesan, pun bisa membuat pikiran mereka melayang kemana-mana. Apalagi saat mereka merasa seksi dengan tubuhnya. Perut sixpack, otot bisep dan trisep yang terbentuk sempurna, atau sekedar memakai pakaian yang membuat mereka merasa terlihat perfect, pun ternyata bisa membuat mereka terangsang.

Dan lucunya, diantara sekian pematik di atas, rasa takut pun, bisa membuat pria mudah terangsang. Rasa ketakutan yang muncul berlebihan, membuat mereka merasa nyaman saat kita perhatikan, dan merangsang syaraf otak mereka untuk tak hanya sekedar mendapatkan sebuah pelukan yang menenangkan.

Aneh bukan, ada banyak hal sederhana yang membuat para pria dengan begitu mudahnya terangsang. Tidak seperti perempuan, yang bukan hanya tak mudah terangsang, tapi juga cenderung malu-malu saat mengungkapkan ketertarikan mereka akan seks.

Itulah mengapa, menurut Agnes Tineke, SpJK, seorang psikiater di RS Jiwa Dharmawangsa, sambil berkelakar ia berkata bahwa jika diibaratkan, perempuan itu seperti kompor listrik, panasnya lama, sedangkan pria seperti microwave, cepat panas.