Halida Hatta Soal Eks ISIS: Sudahlah, Good Bye, Point of No Return
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateFri Feb 07 2020
Halida Hatta, putri bungsu dari proklamator RI dan Wakil Presiden pertama Mohammad Hatta, tak ketinggalan untuk memberikan pendapatnya atas wacana pemulangan eks kombatan ISIS yang berasal dari Indonesia.
“Sudahlah! semua orang Indonesia yang sudah berubah ideologi jadi ISIS dan pergi dari RI, tidaklah usah memikirkan balik kampung ke RI. Good bye! It’s your choice. Point of no return,” ujar perempuan yang mengambil masternya di bidang Hubungan Internasional di International University of Japan atau Kokusai Daigaku
Halida menekankan bahwa mereka yang berhianat terhadap Republik Indonesia dan telah bersumpah kepada ISIS, untuk “makan saja sumpahnya.”
“Apapun soal prosedur dan hukum internasional, penghianat terhadap RI dan bersumpah kepada ISIS, ya sudah, makan saja itu sumpahnya. Good bye…, good riddance on our side. Kita di negeri ini engga suka pelihara orang yang berkhianat terhadap Republik Indonesia,” katanya.
Mantan politisi dari Gerindra yang telah mengundurkan diri tahun 2012 mengingatkan bahwa jangan main-main dengan eks kombatan ISIS, mereka culas kalau kita terlalu polos.
“Jangan main-main sama orangtua mereka. Kita polos dia culas. Soal anak-anak, ya tidak tahu ya, hukum internasional ada peraturan bagaimana. (Kalau) di AS juga ada peraturan bahwa keteledoran terhadap anak bisa menjadikan negara punya hak mengambil anak mereka dan jadi diasuh negara. Orangtua yang teledor terhadap anak, hilang hak asuh atas anaknya. Ya begitu juga bisa terhadap anak-anak ini. Apakah kita punya peraturan seperti itu?” jelas Halida yang sempat bermukim di New York dan Kolombia AS selama 5 tahun.
“Kalau dipikirkan orang Indonesia yang jujur-jujur pada meniti dan ikhtiar hidup tanpa banyak ajukan tuntutan terhadap negara. Mereka kalau meningkat taraf kehidupannya, itu proses demi proses. Lama…, baru meningkat. Engga nuntut apa-apa. Sudah syukur punya hidup dan tanah air dan bangsa. Nah, ini kelompok pengikut ISIS, sekarang minta keistimewaan dipulangkan. Serba instant dapat ini dapat itu padahal perbuatannya telah sangat melanggar UUD ’45 (preambule-nya terutama) dan melecehkan Pancasila yang merupakan cara hidup kita sekaligus berfungsi sebagai perekat kehidupan bangsa,” pungkas Halida melalui pesan Whatsapp-nya.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)