Inilah Manfaat Mengatakan “Tidak” Untukmu
- Post AuthorBy Hanajime Gandis
- Post DateSun Apr 15 2018
Meski bukan sebuah aturan tertulis, perempuan dilarang berkata “tidak.” Alasan paling kuat adalah takdir yang mengharuskannya menjadi pribadi penurut. Dalam kehidupan sehari-hari, menolak apa pun dengan sebuah “tidak” akan menimbulkan kesan kurang sopan, padahal memang benar-benar bukan keinginannya.
Selain perasaan mengganjal, terus menerus berkata “ya” akan menyebabkan stres dan peradangan pada usus. Geeta Sidhu-Roob selaku CEO Nosh Detox menambahkan bahwa dengan tegas memberikan “tidak” akan sangat berpengaruh pada kesehatan.
Mengatakan “tidak” secara terang-terangan memang terkadang menimbulkan sebuah pertengkaran. Namun, selalu mengiyakan akan menjerumuskan diri sendiri ke kemungkinan-kemungkinan yang berbahaya. Kuncinya tetap harus menjaga perkataan, meski berbeda pandangan.
Setidaknya, ada lima manfaat mengatakan “tidak” yang pada dasarnya berguna sebagai penjaga kebaikan jiwa dan raga.
Pertama, bermanfaat untuk kesehatan usus. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh stres adalah sistem pencernaan. Hal ini memicu kenaikan jumlah adrenalin dalam tubuh serta memproduksi kortisol steroid, sehingga sangat berpotensi mengalami kembung dan peradangan.
Kedua, berguna sebagai cara menghargai diri sendiri. Mengatakan “tidak” secara otomatis adalah bentuk pengasihan, meski orang lain tidak memberikannya. Selain itu, absen dalam sebuah pesta untuk menikmati me time merupakan kunci ketenangan.
Ketiga, membentuk pikiran jernih. “Ya” menimbulkan perasaan tertekan, sehingga akan berpengaruh pada otak. Selain itu, susah untuk berpikir rasional jika dihadapkan dalam situasi yang tidak diinginkan, padahal bisa dihindari dengan cara sangat sederhana dengan tegas memberikan “tidak.” Akhirnya, timbul penyesalan, di mana merupakan emosi negatif dan ini menimbulkan pengaruh buruk.
Keempat, ampuh menjaga energi. Mengerjakan sesuatu yang dibenci akan sangat menyebalkan, apa lagi membenci diri sendiri lantaran sudah memberikan “ya.” Coba bandingkan dengan menjalani hal menyenangkan. Selain tidak terasa berat, tubuh terasa segar, karena diselesaikan sepenuh hati.
Kelima, menunjukkan kuasa dan identitas diri. Perempuan feminin acap kali dinilai lantaran dia penurut, bukan pembangkang aturan-aturan. Namun, sikap tegas bisa menjauhkan diri dari beban-beban yang sebenarnya bukan bagian dari kewajiban. Dengan demikian, perempuan bisa menjalankan apa keinginan sesungguhnya dan bisa dipandang lebih dari itu. Dalam dunia kerja, hal ini bisa sebagai acuan profesionalitas, karena dia tahu mana prioritasnya alih-alih memaksakan diri untuk terlihat loyal.
Terlepas dari manfaat di atas, mengatakan “tidak” akan memberikan kebebasan untuk melakukan sesuatu. Perempuan mempunyai kewajiban lain selain apa yang sekarang dibebankan kepadanya. Sulit memang “menentang” secara terang-terangan. Namun, yakinkan bahwa setiap orang berhak memiliki keputusan. Sementara itu, latih anak-anak sedini mungkin agar tegas pada pendirian lewat kata “tidak” agar terhindar dari salah pergaulan, karena penolakan hal buruk bukan menjadikan dirinya terasing.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)