Istri Muda untuk Sang Suami
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateWed Aug 23 2017
Isti’adzah Rohyati
“Yang, nih temen gue janda. Anaknya tiga. Lo mau, nggak?”
“Hah seriusan?”
“Kalo mau entar gue tanyain, mau nggak dia dimadu?”
“Siaap!”
Kira-kira begitulah percakapan antara suami-istri, yang mana saya kenal sekali dengan istrinya ini. Setelah bertahun-tahun nggak ketemu, begitu bersua dapet kabar kalau dia lagi ngurus pernikahan suaminya. I was like… WHAT??!
FYI, beristri dua atau tiga atau empat itu adalah sunnah. Sunnah yang memang sudah ada qadar-nya. Pada cerita teman saya ini, saya tahu, kehidupan mereka bukan yang bisa dikatakan mewah, mereka juga bukan kalangan atas. Suaminya bukan pejabat, bukan pula pekerja kantoran yang mendapatkan gaji tetap setiap bulannya. Dan saya salut, suaminya menyanggupi adil untuk menikah lagi.
Gimana ceritanya sih kok teman saya ini mau-maunya nyariin madu? Di mana-mana juga, yang namanya perempuan itu kan OGAH dimadu. Maka yang sering terjadi adalah suami menikah diam-diam. Tapi pada akhirnya bau busuk itu tercium juga. Malah makin merusak suasana. Tapi teman saya yang satu ini memang antimainstream.
“Awalnya gue gak tau kalau dia udah janda. Tapi kok dilihat-lihat nggak pernah ada suaminya? Ternyata dia udah cerai lama. Gue nggak tega lihatnya. Anaknya tiga masih kecil-kecil. Gue tawarin ke laki gue aja! Lah dia mau! Hahaha!”
Santai banget ya ceritainnya? Saya aja sampai heran mendengar ceritanya. Sambil sedikit-sedikir dibumbui tawanya yang nyaring. Saya? Ikut tertawa juga, tapi sambil mikir, “Nih orang kok nawarin istri muda kayak nawarin mau beli bakso apa enggak?”
Gayung bersambut. Pihak keluarga calon istri muda setuju dan sama sekali nggak mempermasalahkan pekerjaan suaminya. Jadi mereka menikah dimulai dari 0 lagi semuanya. Semuanya. Dengan dua istri.
Gimana dengan anak-anak teman saya dan istri mudanya itu? Akrab! Anak-anak dari istri madunya, memang sudah kehilangan figur seorang Ayah. Jadi begitu tahu ibunya akan menikah lagi, mereka senang bukan kepalang!
Anaknya teman saya, gimana? Teman saya kasih pertanyaan begini pada anaknya, “Nak, kamu senang nggak kalau Bundanya ada dua? Kalau Tante xxx jadi Bunda kamu, suka nggak?” Di luar dugaan, anaknya menjawab dengan bahagia.
Kabarnya, mereka tinggal serumah setelah menikah. Dan kalau kalian lihat wajah mereka, layak dibilang kakak beradik, karena suaminya ini memang lebih muda daripada istri-istrinya. Mohon maaf, karena untuk menjaga kenyamanan, saya nggak berhak mengunggah foto wajah mereka.
Jadi, kalau kalian para lelaki berniat mencari istri muda, jangan tunggu kaya. Cobalah dari 0 seperti teman saya ini. Berjuang bersama-sama. Berani? Saya, sih, enggak.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)