Kamis (2/11) Warga Kampung Nafri, para pelajar di Kota Jayapura, tokoh pemuda dan tokoh perempuan berkumpul di lapangan bersama dengan Badan Narkoba Nasional (BNN), Wakil Walikota Jayapura, Ondoafi dan Forkompinda, mendeklarasikan diri sebagai Kampung Trada Narkoba (Kampung tidak ada narkoba).

Kampung Nafri menjadi kampung pertama di Kota Jayapura, yang dicanangkan sebagai Kampung Trada Narkoba oleh BNN Papua.

“Masalah Narkoba bukan hanya tanggungjawab kami, tapi juga kita semuanya untuk menyelamatkan anak-anak kita di kampung dari penggunaan narkoba,” kata Kepala BNN Papua Brigjen Pol Bambang Budi Santoso.

Lebih lanjut Bambang mengatakan Indonesia sudah gawat darurat narkoba. Narkoba beredar di kampung-kampung didatangkan dari Negara tetangga, Papua Nugini (PNG).

Wakil Walikota Jayapura, H. Rustan Saru, menyambut baik dicanangkannya Kampung Nafri sebagai Kampung Trada Narkoba.

“Ini jangan hanya seremonial saja, tetapi harus menyentuh hati nurani yang paling dalam untuk kita buktikan di Nafri ini tidak ada narkoba. Trada narkoba!” kata dia.

Sementara itu Kepala Kampung Nafri Zakarias Hanuedi secara tegas mengatakan jika kedapatan pengguna narkoba atau pengedar narkoba maka dirinya tak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas dan bekerja sama dengan aparat.

“Kalau ko sayang ko pu hidup, barang tra laku itu lebih baik ko lepas. Kalo ko sayang ko pu hidup, jangan sampai ko mati cepat,” kata Kepala Kampung di hadapan warga.

(Kalau kamu sayang hidupmu, lebih baik lepaskan diri dari narkoba. Kalau kamu sayang hidupmu, jangan sampai kamu cepat mati).

Setelah memperingatkan warganya akan bahaya narkoba, Zakarias pun membacakan ikrar Kampung Bebas Narkoba.

Usai Ikrar dibacakan, dilakukan penandatangan komitmen bersama sebagai kampung bebas narkoba dan mengangkat tokoh pemuda, Daniel Awi sebagai Panglima Anti Narkoba Kampung Nafri. (YA)