Kocak! Demam Piala Dunia, Emak Gaoel Ini Tulis 10 Pesan Buat Suaminya
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateFri Jun 15 2018
Demam Piala Dunia 2018 yang telah dimulai sejak malam lalu (14/6/2018) biasanya akan mengubah pola kebiasaan kaum laki-laki, yang selalu ‘mantengin’ televisi untuk menonton putaran sepakbola sejagad.
Seorang blogger, Winda Krisnadefa yang dikenal sebagai Emak Gaoel menuliskan 10 pesan yang menggelitik di linimasa Facebook untuk suaminya. Simak saja di bawah ini.
Peraturan Piala Dunia di Rumah Masih Sama Seperti 4 Tahun yang Lalu, Suamiku….
Kepada suamiku,
Piala Dunia 2018 sudah dimulai. Berikut peraturan yang menyangkut seputar Piala Dunia 2018 untuk dipatuhi:
1. TV di rumah cuma satu, jadi urusan perebutan hak remote dan channel tv dengan anak-anak silakan diatur dengan musyawarah dan mufakat, dengan catatan: no drama! Artinya, kalo anaknya ngambek, bapaknya harus ngalah
2. Tolong pertanyaan-2ku seputar sepakbola dijawab dengan manis, seperti: “Piala Dunia itu sama dengan Fifa World Cup?” atau, “Apa itu off-side?”
3. Untuk point 2, mohon sabar kalau ditanya berpuluh-puluh kali, karena isi kepalaku nggak cuma sepakbola
4. Tolong dipahami kalau jadwal arisan RT dan jadwal Piala Dunia tidak ada hubungannya tapi sama pentingnya. Piala Dunia must go on? Begitu juga dengan arisan!
5. Bersyukurlah hanya 4 tahun sekali ini istrimu menunjukkan minatnya pada sepakbola , walaupun itu masih sebatas, “Aaak, yang itu ganteng banget! Siapa namanya, bang?”
6. Pengeluaran rumah tangga akan meningkat selama Piala Dunia, karena anak-anak (dan ibunya) perlu pengalihan kalau kamu nggak mau terganggu mengikuti pertandingan
7. Kalau aku sok-sok komen bola di socmed, sekonyol apa pun, mohon di-like dan dikomen
8. Kaos tim pilihanku tidak bisa disamakan dgn pilihanmu. Aku memilih berdasarkan warna yg sesuai dgn kulitku.
9. Kalau tim jagoanmu kalah, itu tidak berarti kamu bebas dari beliin titipanku di minimarket sepulang kerja. Apa hubungannya?
10. Kamu mau nobar di cafe? Ikooottt!!!
Demikian, suamiku…
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)