Mempunyai darah Pakistan, banyak yang menyangka jika mantan personil One Direction Zayn Malik adalah seorang Muslim. Apalagi selama ini Zayn sendiri tidak pernah menyangkal status tersebut dan tempo hari ia terlihat merayakan Idul Adha bersama keluarganya, juga ditemani sang kekasih, Gigi Hadid.

Dilansir dari TheNews, Zayn Malik melontarkan pengakuan saat sesi wawancara dengan British Vogue, bahwa dirinya bukanlah seorang Muslim. Ketika ditanya mengenai agama yang dianutnya, Zayn menjawab, “Jujur, saya tidak pernah bicara di depan umum tentang apa agama saya. Saya tidak mengaku sebagai seorang muslim.”

Lalu ketika si pewawancara menanyakan apakah kali ini Zayn akan menyatakan bahwa dirinya seorang muslim, jawabannya adalah tidak. 

Pengakuan ini membuat banyak penggemarnya terkejut karena Zayn berasal dari keluarga Muslim, namun beberapa sudah menduga hal itu. Salah satunya karena Zayn sudah menganut hidup ala Barat dengan tinggal satu rumah dengan kekasihnya, yang jauh dari image Islam, di mana sebagai Muslim tidak boleh berdekatan dengan yang bukan mahramnya. 

Penggemar juga menyangka bahwa Zayn keluar dari Islam karena tuntutan hidup sebagai selebritas.

Zayn juga menambahkan, “Saya percaya keyakinan agama apa pun yang ada di antara mereka atau siapa pun atau apa pun yang mereka latih. Untuk saya, saya memiliki keyakinan spiritual tentang adanya Tuhan. Apakah saya percaya ada neraka? Tidak!”

“Saya hanya ingin tetap berada di antara saya dan apa pun yang saya yakini. Saya merasa seperti itu membuat saya menjalani hidup dengan cara yang menyenangkan. Jika saya berperilaku baik, maka saya akan diperlakukan dengan baik juga. Itu saja.”

“Saya tidak percaya kamu perlu makan daging tertentu yang telah didoakan dengan cara tertentu. Saya tidak percaya kamu perlu membaca doa dalam bahasa tertentu lima kali dalam sehari. Saya tidak percaya semua itu. Saya hanya percaya jika kamu adalah orang yang baik, semuanya akan berjalan tepat untukmu.”

Lalu bagaimana hubungan dengan orangtua Zayn?

“Sangat mudah untukku. Mereka selalu di sana untuk mendidik kami. Saya pergi ke mesjid, saya belajar tentang Islam, tetapi mereka memberi kami pilihan untuk diri kami sendiri.” Ucapnya.