Pesan Mahasiswa dari Wuhan: Kami Ingin Pulang, Wuhan seperti Resident Evil
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateMon Jan 27 2020
Virus corona misterius yang muncul dan menyebar dari Kota Wuhan, China, membuat geger semua orang. Virus ini sangat berbahaya karena penularannya sangat cepat melalui udara.
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Wuhan memberikan siaran persnya 24 Januari 2020 lalu, yang memberikan keterangan bahwa tidak ada WNI di Kota Wuhan yang terjangkiti virus mematikan tersebut.
Jumlah mahasiswa dan WNI di Kota Wuhan saat ini ada 93 orang. Semua mahasiswa rata-rata tinggal di asrama dan selalu dalam pantauan kampus. Hampir seluruh kampus di Kota Wuhan memberikan tindakan pencegahan dengan memberikan masker, sabun cair, dan thermometer gratis kepada tiap mahasiswa.
Akses transportasi dengan kereta, bus dan pesawat dari dan ke Kota Wuhan ditutup sementara. Pemerintah memastikan supply ke Wuhan tidak terganggu, dan supermarket akan menambah stock makanannya.
PPIT Wuhan selalu berkoordinasi dengan KBRI Beijing. KBRI meminta agar WNI di Wuhan untuk tidak panik. KBRI selalu memonitor WNI dan mahasiswa Indonesia di Wuhan.
Berikut ini siaran pers dari KBRI Beijing terkait hal ini.
Sementara itu sebuah pesan melalui Whatsapp, kami terima pagi ini.
Pesan dari Wuhan: KAMI INGIN PULANG KAKAK!!
Kami mahasiswa Indonesia di Wuhan ada 93 orang, dan 12 diantara nya dari Aceh. Semenjak Kota Wuhan ditutup akses dari tanggal 23 Januari 2020, kami dianjurkan oleh KBRI Beijing utk stay di dalam asrama saja, kurangi aktivitas di luar. Kalaupun kami keluar, untuk beli stock makanan dan harus pakai masker.
Kami belanja stock makanan untuk beberapa hari dan dimasak di asrama. Harga bahan baku sedikit lebih mahal dari biasanya karena toko-toko banyak yang tutup, karena kebetulan lagi perayaan tahun baru Imlek juga. Stock air minum di asrama juga menipis, yang biasanya kami bisa minum air galon besar, sekarang hanya bisa beli air kemasan ukuran sedang dengan harga yang sedikit lebih mahal.
Untuk kegiatan belajar mengajar kebetulan sedang libur semester. Alhamdulillah keadaan Fadil dan kawan-kawan sehat, dan akan terus sehat. Tapi orang tua kami khawatir, ingin rasanya langsung menjemput anaknya untuk pulang ke Indonesia.
Kami ingin langkah dari pemerintah Indonesia untuk bisa segera EVAKUASI kami dari Wuhan. Karena mendengar kabar pemerintah negara lain sudah akan bergerak untuk menjemput warga negaranya. Kami ingin pulang, kakak.
Pesan ini disampaikan oleh Fadhil yang merupakan relawan DARAH UNTUK ACEH yang sedang menempuh pendidikan di kota Wuhan, China.
Fadhil juga mendokumentasikan suasana Kota Wuhan seperti “kota mati” dalam film dan game Resident Evil.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)