Puisi menyentuh KH. Mustofa Bisri
- Post AuthorBy Rina Na Kwartiana
- Post DateSat Mar 28 2020
Kh. Mustofa Bisri adalah sesepuh Nahdatul Ulama (NU) yang sudah banyak dikenal orang, dengan gaya bicara yang lugas.
Banyak puisi yang sudah beliau tulis, salah satunya seperti yang saya tulis ulang disini, terkait dengan wabah corona (Covid 19) yang dapat menjadi renungan untuk kita semua.
#stayhome
TUHAN MENGAJARKAN MELALUI CORONA
Karya : KH Mustofa Bisri
Vatikan sepi
Yerusalem sunyi
Tembok Ratapan dipagari
Paskah tak pasti
Ka’bah ditutup
Shalat Jumat dirumahkan
Umroh batal
Shalat Tarawih Ramadhan mungkin juga bakal sepi.
Corona datang
Seolah-olah membawa pesan bahwa ritual itu rapuh!
Bahwa “hura-hura” atas nama Tuhan itu semu
Bahwa simbol dan upacara itu banyak yang hanya menjadi topeng dan komoditi dagangan saja.
Ketika Corona datang,
Engkau dipaksa mencari Tuhan
Bukan di Basilika Santo Petrus
Bukan di Ka’bah.
Bukan di dalam gereja.
Bukan di masjid
Bukan di mimbar khotbah
Bukan di majels taklim
Bukan dalam misa Minggu
Bukan dalam sholat Jumat.
Melainkan,
Pada kesendirianmu
Pada mulutmu yang terkunci.
Pada hakikat yang senyap
Pada keheningan yang bermakna.
Corona mengajarimu,
TUHAN itu bukan (melulu) pada keramaian
Tuhan itu bukan (melulu) pada ritual
Tuhan itu ada pada jalan keputus-asaanmu dengan dunia yang berpenyakit.
Corona memurnikan agama
Bahwa tak ada yang boleh tersisa.
Kecuali Tuhan itu sendiri!
Tidak ada lagi indoktrinasi yang menjajah nalar.
Tidak ada lagi sorak sorai memperdagangkan nama Tuhan.
Datangi, temui dan kenali DIA di dalam relung jiwa dan hati nuranimu sendiri.
Temukan Dia di saat yang teduh dimana engkau hanya sendiri bersamaNya.
Sesungguhnya Kerajaan Tuhan ada dalam dirimu.
Qalbun mukmin baitullah.
Hati orang yang beriman adalah rumah Tuhan.
Biarlah hanya Tuhan yang ada.
Biarlah hanya nuranimu yang bicara.
Biarlah para pedagang, makelar, politikus dan para penjual agama disadarkan oleh Tuhan melalui kejadian ini.
Semoga kita bisa belajar dan mengambil hikmah dari kejadian ini.
____
Surabaya. 22 Maret 2020 ikhtiar dan bermunajat
• RINA •
Seseorang yang doyan makan, tapi bisa masak. Suka baca dan sedang belajar jadi penulis.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)