Putri Arum Jati, Perempuan Muda dengan Karir Internasional
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateFri Apr 20 2018
Lebih dari satu jam kami berbincang, nyaris tak ada kata dalam Bahasa Inggris yang ia ucapkan. Adalah Putri Arum Jati, perempuan muda yang telah berkiprah di negeri orang sejak 12 tahun yang lalu.
Tahun 2004 Putri meninggalkan Manado, di mana ia dibesarkan, untuk berkuliah di University of Michigan, AS. Diam-diam, sejak kecil ketika mengetahui ibunya berkuliah di Universitas Michigan, ia ternyata menyimpan keinginan untuk berkuliah di tempat yang sama. Hanya perbedaannya ia memilih untuk mengambil jurusan Civil Engineering, sementara dulu ibunya mengambil jurusan Arsitektur. Selanjutnya ia berkonsentrasi dalam Environmental Engineering, dan gelar MBA-nya telah dikantongi dari 2 universitas yang berbeda. Salah satunya dari University of Wisconsin.
Lamanya Putri tinggal di negara Paman Sam tidak membuatnya menjadi serba kebarat-baratan. Justru sebaliknya ia sangat peduli terhadap penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terlebih soal kriterianya untuk dijadikan pendamping hidup, ia tak ingin mendapatkan seseorang yang berbudaya sangat “barat”. Ia lebih memilih orang yang memiliki budaya sopan santun khas negara-negara Timur, Indonesia khususnya.
Kini karirnya semakin mantap di sebuah perusahaan multinational yang berkantor pusat di Inggris. Ia menjabat sebagai Project Manager di Environmental Resources Management (ERM), yaitu perusahaan konsultan yang memberikan jasa bagaimana menangani risiko, dampak lingkungan hidup, keselamatan pekerja dan kesehatan, serta keberlangsungan operasional perusahaan dari permasalahan yang bisa muncul atas dampak tersebut. ERM telah beroperasi lebih dari 40 tahun dan memiliki 160 kantor yang tersebar di lebih dari 40 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 4.500 orang.
Dengan posisinya saat ini tentu saja ia memiliki anak buah yang orang asing, bahkan tak jarang anak buahnya berusia jauh lebih tua darinya. Ia saat ini berusia 30 tahun sementara anak buahnya ada yang berusia 40-an tahun. Namun segala tantangan mampu ia lewati. Ia mengisahkan bagaimana ketika ia harus mengaudit sebuah pabrik di AS, dimana para pekerja pabrik bertubuh sangat besar, sementara postur tubuhnya khas perempuan Indonesia yang tidak tinggi. Tekanan itu semua mampu ia atasi dengan baik.
Itu sebabnya kini pun ia dipercaya perusahaannya untuk memberikan masukan yang berarti untuk masalah kemajemukan, persamaan hak-hak manusia, tanpa membedakan ras, agama, bahkan orientasi seksual.
Meski selalu berhubungan dengan orang-orang asing dalam pekerjaannya, sampai saat ini ia belum berkeinginan untuk berkarir di Indonesia. “Aku sangat menikmati sih dengan pekerjaanku saat ini,” ujarnya setelah menghabiskan sop buntut di sekitar Menteng, Jakarta.
Ketika ditanyakan, apa bayangan mengenai dirinya di 10 yang akan datang. Putri menjawab, “Wah apa ya…. tapi selain pekerjaan, saya suka sekali menulis, mungkin saya akan menulis buku, untuk berbagi ilmu dan pengalaman.”
R.A Kartini bisa tersenyum bangga di surga, melihat bagaimana kiprah perempuan-perempuan Indonesia kini di kancah internasional.
Sukses terus ya Putri, tunjukan kepada dunia, perempuan Indonesia mampu memimpin orang-orang dari berbagai bangsa lain.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)