Skip to main content
Categories
BeritaEkonomi

Rini Soemarno Pastikan Penyetaraan Harga BBM, Semen dan Sembako di Papua

Terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Sentani pada Minggu malam 19/11/2017 Menteri BUMN Rini Soemarno bermaksud untuk melihat bagaimana perkembangan penyetaraan harga-harga BBM, semen, dan bahan-bahan pokok di Papua yang selama ini sangat tinggi.

“Harga BBM di Papua sebelum 2016 berada di kisaran RP 50.000-60.000 per liter. Dengan adanya kebijakan BBM Satu Harga, harga penjualan BBM di Papua setara dengan wilayah Jawa dan Bali sesuai penetapan pemerintah dimana harga premium Rp6.450 dan Harga Solar Rp5.150. Kami akan terus mendorong penambahan jumlah lembaga penyalur, sehingga masyarakat di pelosok atau pedalaman Papua juga mendapatkan keadilan,” kata Rini.

Untuk tahun 2018, pemerintah menargetkan penyetaraan harga BBM di Papua terjadi di 14 titik yang antara lain tersebar di wilayah Bolkame, Abonaho Keerom dan Tolikara. “Kondisi geografis dan distribusi menjadi tantangan dan kami terus menerus berupaya untuk atasi bersama dan kami optimis penyetaraan Harga BBM di titik-titik yang ditargetkan dapat terwujud. Dukungan dari pemerintah daerah, sinergi BUMN, masyarakat dan semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan bagi kemajuan kita semua dan pemerataan ekonomi,” ujar Rini.

Dalam program penyetaraan harga semen, pemerintah hadir memberi solusi terhadap tingginya harga semen yang mencapai Rp2 juta per zak sebagai akibat dari biaya transportasi yang tinggi serta proses distribusi yang panjang. Harga semen ukuran 40kg di Papua telah berhasil turun menjadi Rp500 ribu per zak (Harga Eceran Tertinggi/HET) dan telah berlaku di 6 kabupaten yaitu di Puncak Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo dan Membramo Tengah.

Semen Indonesia telah bersinergi dengan PPI, Pelindo IV, Pelni dan Pos Indonesia dengan melakukan pengiriman semen perdana pada tanggal 1 Agustus 2017 dari Pelabuhan Makassar ke Pelabuhan Pomako Timika. Perampingan rantai suplai dilakukan dengan memanfaatkan jalur laut dari Makassar ke Timika, menggantikan rute sebelumnya dari Makassar ke Jayapura sehingga jarak tempuh menjadi lebih pendek dan memanfaatkan Tol Trans Papua yang telah tersambung. Semen yang semula diangkut menggunakan pesawat kini dapat menggunakan jalur darat dengan biaya yang lebih murah.

Dalam penyetaraan harga sembako, pemerintah terus mendorong penurunan harga bahan-bahan pokok seperti tepung, gula dan minyak goreng serta menargetkan penurunan harga sembako di wilayah Papua secara bertahap sebesar 25%.

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia bersinergi dengan Pelni, Pos Indonesia dan dibantu oleh TNI AU ini telah mengirimkan puluhan ton bahan pokok ke Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Puluhan ton sembako berisi gula, tepung, dan minyak goreng ini dikirim untuk dijual ke konsumen dengan harga 25% di bawah harga pasar sesuai target pemerintah. PT PPI melakukan efisiensi biaya distribusi melalui perubahan rantai pasok sembako yang semula melalui jalur Surabaya – Jayapura (dengan ekspedisi laut) – Puncak Jaya (dengan pesawat cargo) menjadi melalui jalur Surabaya – Timika (via Laut) – Wamena (dengan pesawat cargo dan pesawat Hercules) – Puncak Jaya (dengan truk kapasitas 1,5-5 ton/ritase), yang kemudian didistribusikan ke pasar, toko-toko dan unit PT Pos Puncak Jaya. Rute ini mampu mengurangi biaya logistik yang relatif masih mahal.

Saat ini tercatat, penurunan harga jual sembako di Puncak Jaya secara bertahap sudah mencapai 25% seperti di empat toko di Papua yaitu Tk Cipta Jaya, Tk Mulia Jaya, Pos Unit Puncak Jaya dan Pasar Mama Puncak dimana harga jual gula semula Rp29.000/kg menjadi Rp 21.750/kg, harga minyak goreng semula Rp 31.000/kg menjadi Rp23.250/kg dan harga jual tepung terigu semula Rp24.000/kg menjadi Rp18.000/kg.

Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)

Subscribe our newsletter?

Join Newsletter atau Hubungi Kami: [email protected]

Inspirasi
BelanjaKarirKecantikanKehidupanKeluargaIndeks
Let's be friends