Skip to main content
Categories
Her StoryInspirasiKarirKehidupan

Saya Hanya Seorang Tukang Pijat?

Oleh: Gitanyali Dayinta Ratitia (Tiara Saja)

Ada seorang dokter Indonesia di Jerman yang merendahkan pekerjaan saya, dia bilang saya hanyalah seorang tukang pijat. Well I guess she doesn’t know, selain tukang pijat saya juga cleaning services, tukang masak, pembantu dan tukang cat. Saya tidak bohong itu benar, bahkan waktu di Singapura saya juga pernah menjadi nanny menjaga anak-anak.

Dokter Indonesia yg ada di Jerman Ini tidak tahu, I’am wearing a lot hatin my life. Kurang itu hey bu dokter yang masih belum lulus juga merendah-rendahkan saya.

Saya di Singapura kerja dari menjadi admin, receptionist, customer services, sales, shipping, cleaner, nanny, head hunter sampai saya terjun ke retail business dan saya mempunyai small company sendiri dealing dengan shipping, retail, consultancyetc. Semua pernah saya jalani hey dokter Indonesia yang masih magang di Jerman….

Saya besarkan 3 jagoan saya dengan hasil peluh keringat sendiri tanpa menjilat, tanpa cari connections dan tanpa label supaya dapat nama! Saya kerja untuk keluarga pure for my family.

Well I guess my life experiences doesn’t convince you huh? Ok kein Problem. Saya masih ada satu cerita.

Setelah pindah ke Jerman, saya tanpa kerjaan tetapi 3 bulan pertama saya masih digaji oleh kantor shipping yang di Singapura. Mana ada coba, sudah resigned, keluar, tapi masih dapat gaji kalau bukan karena dirimu mempunyai “value“. I guess u need to learn what value mean.

Baru seminggu di Jerman saya yang tanpa bisa omong Jerman sedikitpun langsung dapat kerjaan di electronics distributor di Braunschweig, I guess you know for sure this city isn’t?

Mau tahu posisi apa yang dia tawarkan? Dia mengangkat diri saya sebagai manajer untuk wilayah South East Asia. You will never believe this story and I know it, but it’s doesn’t matter for me.

The question is, am I happy working there? Frankly speaking no, I’am not happy, because I want my life improvement, i want to enjoy life without anyone bossing around. I want to be entrepreneurs, so I left the company and everyone said, saya goblok karena melepas pekerjaan yangg sulit di dapat, apalagi orang asing tanpa bekal bahasa Jerman yang memadai.

Apa kata saya? Saya katakan, “I will prove it to you someday.”

Jadi sekarang saya disini, 2 tahun pertama saya tinggal di Jerman saya buka Spa Massage Studio di belakang rumah. Saya mempunyai income sendiri. Suami saya tidak perlu memberi uang belanja, saya mengirim uang untuk ibu, anak saya di Singapura dan meminjamkan uang saya untuk adik saya.

Saya bahagia? Tentu saya bahagia sekarang, apalagi saya bisa membuka spa Indonesia saya yang pertama ada di Magdeburg, kota saya.

Kalau kamu masih saja merendahkan orang-orang lain seperti saya, tolong mengacalah sebentar, menjadi dokter itu posisi yang mulia jadi pergunakanlah posisi yg mulia ini untuk selalu positif. Hormatilah pekerjaan orang lain apapun pekerjaannya.

Belajar dari orang Jerman saja, tidak usah jauh-jauh, mereka sangat proud, bangga dengan pekerjaannya apapun itu, tukang potong rambut, tukang pijat, tukang listrik, guru, lawyer, police, politician, nanny dll. Saya tahu karena mereka semua adalah customer yang selalu datang ke spa. Mereka bangga dengan pekerjaannya karena di Jerman semua pekerjaan tidak ada yang rendah dan direndahkan. Kamu mesti belajar itu.

Kalau IASI Jerman mengapresiasi dan mengangkat saya menjadi bendahara itu juga bukan karena saya meminta, melobi dan mengemis. Kalian yang memberi dan saya menerima, saya mendapat gajikah? Mana ada itu. Pure from the bottom of my heart I want to help, that’s all.

Kalau JPKP di Indonesia mengangkat saya sebagai ketua utk cabang perwakilannya nya di Eropa itu juga Semata-mata ingin membantu meluaskan jaringan, dapat gaji? Bukankah volunteerism datang dalam diri kita karena ketukan hati? Kalau kamu tidak sepaham silahkan, it’s none of my business dear…

Kemarin aku kasih tahu ya, ada 2 orang dokter yang belajar massage di Spa saya, kamu tahu nggak? Tapi mereka benar-benar dokter di Magdeburg. Namanya dokter Tanja Jurkul dan temannya juga seorang calon dokter.

Jadi jangan sembarangan menggosipkan aku sebagai orang yang berbahaya dan hanya seorang tukang pijat.




Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)

Subscribe our newsletter?

Join Newsletter atau Hubungi Kami: [email protected]

Inspirasi
BelanjaKarirKecantikanKehidupanKeluargaIndeks
Let's be friends