Cindita Ginting

Ketika Pak Jokowi berbicara dengan cara tak biasa, saya terkonfirmasi bahwa situasi saat ini memang tidak biasa-biasa saja. Nada santainya berganti suara lantang, saya menangkap makna bahwa saatnya tiba, kita semua pendukungnya harus mengepalkan tangan lebih keras.

Saat dimana fakta dibolak-balik dengan brutal. Iman keyakinan beliau dipertanyakan, sementara kenyataan jelas menunjukkan bahwa tanda tanya besar seharusnya lebih pantas diarahkan pada pihak yang berseberangan.

Saat tuduhan kriminalisasi ulama diteriakkan, padahal segelintir orang berjubah (hanya segelintir tapi kerap mengatasnamakan umat) dari mimbar yang seharusnya terhormat dan menebar kedamaian malah mengumbar sumpah serapah, memposisikan Pak Jokowi seperti lelaki tanpa marwah, paria hina dari masa lalu.

Saat dimana sekelompok orang mentertawakan fisik dan wajahnya, lupa bahwa penampilan terlebih adab mereka sendiri jauh dari rupawan. Ingkar pada kenyataan bahwa sekalipun tumbuh dan besar dalam kesederhanaan bahkan keprihatinan, Pak Jokowi adalah sosok yang mampu memacu diri menggapai kesuksesan, jauh sebelum beliau masuk ke Pemerintahan.

Saat penebar mimpi bercampur kebohongan dielu-elukan. Seolah perubahan bisa dilakukan semudah membalik telapak tangan. Seperti berangkat tidur dan berilusi besok pagi akan terbangun dengan segala kemudahan di tangan, tanpa perlu memeras keringat. Naif dan sungguh menyedihkan.

Saat ada orang-orang yang merasa punya hak menyembur murka atas keberagaman di bumi pertiwi, berteriak pongah tanpa tata krama, menebar intimidasi, fitnah dan penghinaan. Seolah makin kasar umpatannya, makin hebatlah dia, menafikan bahwa setiap insan termasuk yang berbeda adalah ciptaan tanganNya, ciptaan yang dikasihiNya

Saat agenda kerja yang sedang diupayakan pencapaiannya, dengan semena-mena dan sengaja disalah-artikan sebagai kebohongan. Sementara kebohongan yang terang benderang disanjung sebagai sebuah kebenaran. Bahkan akal sehatpun diinjak-injak, padahal dia, keluarga dan sanak saudaranya menikmati banyak kebaikan dari kerja keras Pak Jokowi dan jajarannya.

Situasi kita tidak biasa-biasa saja, harus kita hadapi dengan derap langkah tak biasa juga. Kerja lebih keras untuk kemenangan pemimpin kita Pak Jokowi – Amin. Upaya lebih sungguh. Saling bahu-membahu, saling menguatkan, saling menyalakan semangat.

Sebarkan hasil kerja dan kebaikan Pak Jokowi setiap saat!

Situasi saat ini tidak biasa-biasa saja, Pakdhe sudah mengingatkan kita.

(Cindita Ginting, 17 Januari 2019).