Yayasan Puteri Indonesia terpaksa mencopot gelar tiga finalis puteri Indonesia 2017. Ketiga putri tersebut yakni Ratu Vasthi Annisa (Putri Indonesia Banten 2017), Karina Nandia Saputri (Putri Indonesia DKI Jakarta 1 sekaligus Putri Intelegensia 2017), dan Ni Komang Sri Maya Dian Lestari (Puteri Indonesia NTB 2017).

Pencopotan gelar tersebut diumumkan di akun instagram resmi Yayasan Puteri Indonesia (YPI) pada Rabu (18/7) kemarin.

Keputusan tersebut diambil lantaran ketiganya terbukti melakukan tindak pelanggaran kontrak karena mengikuti ajang Beauty Pageant (kontes kecantikan) lain tanpa seizin dan sepengetahuan YPI. Kepala Departemen Komunikasi, Mega Angkasa mengatakan, keikutsertaan mereka melanggar kontrak kerja yang telah disetujui dalam kurun waktu tertentu, yakni dua tahun.

Ratu diketahui mengikuti ajang Miss Earth Indonesia 2018 dan bahkan keluar sebagai pemenang utama. Karina memenangi ajang Miss Tourism Global Indonesia 2018. Sementara itu, Dian menjadi salah satu finalis Miss Grand Indonesia 2018. Selain dicopot gelarnya, ketiga eks finalis saat ini dilarang menggunakan segala jenis atribut Puteri Indonesia, baik itu dalam penyebutan maupun penulisan, termasuk di akun media sosial masing-masing. “Atas pelanggaran tersebut, maka kami Yayasan Puteri Indonesia dengan resmi memutuskan untuk mengambil kembali serta mencabut gelar yang telah diraih pada Pemilihan Puteri Indonesia 2017,” kata Mega.

Diakui Mega, pelanggaran tersebut bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya sudah banyak kejadian serupa, namun karena satu dan lain hal sengaja tidak dipublikasikan. Namun karena kejadian terus berulang, pihaknya memutuskan untuk mempublikasikan. “Ini tentunya menjadi bahan evaluasi kami untuk menyelenggarakan pemilihan Puteri Indonesia yang lebih baik ke depannya,” demikian Mega.