Ustadz Somad, Rina Nose dan Body Shaming
- Post AuthorBy Arista Devi
- Post DateMon Nov 20 2017
Pagi ini saya membuka video kiriman teman. Video tersebut berisi acara pengajian Ustadz Abdul Somad, penceramah muda asal Riau yang rekaman dakwahnya secara digital kerap menjadi viral.
Di dalam video tersebut ada salah satu jamaah yang bertanya menyoal Artis Rina Nose yang telah membuka jilbabnya.
“Rina Nose itu siapa? Artis?”
“Yang pesek itu? Saya kalau artis-artis jelek kurang berminat saya mengamati, apa kelebihan dia? Pesek…, buruk itu lho.”
Mendengar kalimat Ustadz yang konon sudah lulusan Al Azhar Kairo dan S2 di Maroko, yang langsung disambut tawa para jamaah-nya tersebut membuat saya mendadak ‘kezel banget’.
Saya sebagai perempuan merasa tersinggung dan menyayangkan sekali jika ada orang, siapapun yang menghina fisik siapapun, termasuk Ustadz Somad yang oleh sebagian orang dianggap sudah berkompeten di bidang agama ternyata masih berpikiran dan berpandangan picik serta menyebarkannya. Bagaimana tidak picik, di satu sisi ia berdakwah menyerukan keagungan Tuhan sebagai Maha Pencipta, tetapi di sisi lain dia justru menghina sesama manusia ciptaan-NYA.
Ucapan Ustadz Somad sama sekali tidak lucu dan menurut saya termasuk body shaming. Jenis bullying yang dilakukan dengan tindakan mengomentari fisik, penampilan, atau citra diri seseorang. Sedangkan tawa para jamaahnya menunjukkan bahwa sebagian dari orang Indonesia masih menganggap bahwa body shaming hanyalah sebuah candaan belaka dan secara tidak tidak disadari mereka turut mendukung dan melestarikannya.
Tindakan bullying bisa terjadi karena para pelaku tidak dewasa, dan tidak mengetahui bahwa efek dari apa yang dilakukannya bisa berakibat fatal bagi mental korban. Tercatat sudah banyak orang yang melakukan tindakan bunuh diri karena stress dan depresi akibat tindakan bullying yang salah satunya berbentuk body shaming.
Saya berharap selain dibaca follower Peran Perempuan, semoga tulisan ini bisa dibaca Ustadz Abdul Somad atau paling tidak jamaahnya. Sebagai seorang muslim tidak ada larangan untuk kita berdakwah pun mengomentari perilaku orang lain dan mengajaknya dalam hal kebaikan. Tetapi sebaiknya mari kita gunakan kata-kata dan bahan yang relevan serta sesuai dengan pokok bahasan. Tidak dengan melakukan body shaming yang termasuk perilaku kurang bersyukur.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)