Sepertinya 2018 diawali oleh suara perempuan yang berusaha untuk menegakan hak asasi, dimulai dari powerful speech-nyaOprah di Golden Globes, lalu Gal Gadot yang ikut menyuarakan tentang equality di critics’ choice awards. Dalam beberapa hari ke depan, isu tersebut akan lebih digaungkan dalam parade Women’s March.

Sehari setelah pelantikan Presiden Amerika, Donald Trump, jutaan orang terinspirasi oleh parade Women’s March di New York yang dimotori oleh Katherine Siemionko dan aliansinya. Parade tersebut dihadiri perempuan dari segala umur, memberi dan membawa tanda-tanda yang mendukung hak asasi manusia tidak hanya untuk perempuan tapi untuk setiap individu, terlepas dari ras, etnisitas, agama, jenis kelamin dan orientasi seksual, di jalanan kota. Sekarang, hampir satu tahun kemudian, parade tersebut kembali dengan tema yang lebih menggigit. Mengutip dari salah satu perempuan inspiratif dunia kita, Oprah Winfrey, ‘sebuah hari baru ada di cakrawala’.

Tahun ini, Women’s March akan diselenggarakan tanggal 20 Januari di Central Park, semua orang di penjuru dunia bisa menghadirinya di Facebook: facebook.com/pg/womensmarchonnyc/events dan bersiaplah untuk membuat #herstory.

Menurut salah satu kontributor yang mengikuti parade ini, Sarah Fox, tahun lalu mereka menunjukkan sebagai komunitas global bahwa mereka akan menggunakan waktu, energi, dan suara untuk membela hal-hal penting -semua hal yang tidak dimiliki Trump dan pemerintahannya. Wanita memimpin tuduhan tersebut. Tahun ini kami membangun dan berkata, “Kami masih di sini dan ini masih penting.”

Kontributor lainya, Elizabeth Scholnick, mengatakan “saya berbaris karena saya percaya wanita adalah ibu, saudara perempuan, anak perempuan dan teman yang kita semua butuhkan agar bisa bertahan di dunia ini. Saya berbaris dalam solidaritas dan dengan harapan kita akan terus bersinar terang dimana sudah gelap terlalu lama.”

Source: Timeout