Ketika Perempuan Tidak Bisa Orgasme
- Post AuthorBy Peran Perempuan
- Post DateSat Sep 23 2017
Margaretha Diana
Jika bicara tentang orgasme, ternyata, banyak sekali kasus pada perempuan, yang tidak bisa mencapai titik orgasme pada saat berhubungan seks dengan pasangannya. Tak jarang, bahkan ada seorang perempuan dengan kehidupan seksual yang aktif, hanya bisa menikmati orgasme, 3 kali dari 10 kali berhubungan seks.
Padahal, seorang perempuan, justru dikaruniai kemampuan untuk merasakan multiple orgasm dalam satu kali hubungan badan. Sementara, para pria, hanya bisa merasakan satu kali ejakulasi pada saat berhubungan badan. Pria, setelah orgasme, jarang sekali ada yang mampu untuk berhubungan seks kembali dalam waktu yang singkat. Mereka membutuhkan waktu untuk melepaskan adrenalin terlebih dahulu, sebelum bertempur kembali.
Sayangnya, banyak sekali perempuan, yang memang ternyata kesulitan untuk mencapai titik orgasme, dan memilih melakukan fake orgasm hanya demi memuaskan pasangannya. Hal ini, sebenarnya, bisa diatasi, jika saja para perempuan mau jujur, pada saat berhubungan badan. Jujur disini yang dimaksud adalah, tentang perasaan saat berhubungan badan dengan pasangan. Apakah memang menikmatinya, atau sekedar melakukan karena merasa tak pantas menolak permintaan pasangan.
Karena, jika pada pria, seks adalah tentang hubungan badan, physically, maka pada perempuan, seks adalah tentang sesuatu yang lebih intim, ada emosi yang ikut bermain disana. Itulah mengapa, seringkali, para perempuan tidak mudah terangsang, dan membutuhkan foreplay pada saat berhubungan seks.
Mungkin sudah saatnya bagi para perempuan untuk lebih mengenali dirinya sendiri, agar bisa menikmati, apa itu seks dalam artian yang sebenarnya. Mulai dari mengenali diri sendiri, tentang titik-titik mana di tubuhnya yang bisa membuat dirinya terangsang. Spot, atau titik-titik rangsang pada tubuh tiap perempuan, itu berbeda tempatnya satu dan yang lainnya. Ada perempuan, yang bisa terangsang, saat dicium tengkuknya, sementara justru perempuan lain, lebih menikmati deep kiss sebagai spot sex-nya. Itulah mengapa, mungkin onani, atau masturbasi memang terdengar menjijikan serta tak wajar maupun tabu. Tapi pada dasarnya, dengan masturbasi, justru kita lebih mengenal tubuh kita lebih intim, bisa tahu spot-spot dari tubuh kita yang bakal nyaman saat disentuh oleh pasangan.
Orgasme, bukan hanya hak seorang pria pada saat berhubungan seks. Perempuan pun punya hak yang sama untuk bisa merasakannya. Itulah mengapa, komunikasi dengan pasangan amat sangat penting, dan jangan sampai mindset kita berubah, bahwa seks, adalah tentang kewajiban melayani pasangan. Karena seks, itu sifatnya equal, dimana ada dua anak manusia yang terlibat di dalamnya.
Belajarlah lagi berkomunikasi yang baik, dengan tubuh sendiri, juga dengan pasangan. Agar nantinya, seks, bukan sekedar seks saja, bukan tentang pemuasan sebelah pihak saja, tapi tentang kehidupan intim sepasang manusia. Ada ikatan emosi yang terjalin di dalamnya, hingga akhirnya, orgasme, bukan lagi mimpi yang tak mungkin dicapai.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)