Para Konglomerat beserta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Bergerak, dan Bantuan Itu pun Datang
- Post AuthorBy Rina Na Kwartiana
- Post DateSat Apr 04 2020
Lagi-lagi saya harus bercerita tentang Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Yayasan yang sudah mengajarkan saya banyak hal tanpa harus mengubah keimanan saya. Selain itu, juga tulisan ini sebagai obat penawar rindu saya berkegiatan dengan Tzu Chi.
Beberapa hari yang lalu saya sempat menceritakan sedikit tentang kiprah Tzu Chi dalam hal kemanusiaan di sini.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang kantor pusatnya berada di Tzu Chi Center kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), memang pioneer dalam hal kemanusiaan. Berada paling depan untuk membantu sesama tanpa memandang Suku, Agama dan Ras dan Antar Golongan.
Contohnya saat Tsunami melanda Aceh tahun 2008, Gempa di Padang, Erupsi Gunung Merapi, Gempa di Lombok, Tsunami di Palu dan masih banyak lagi lainnya. Selain mendirikan tenda-tenda darurat, Tzu Chi juga menyalurkan logistik untuk para pengungsi.
Kali ini para konglomerat itu bersama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, mewujudkan semua janji-janjinya dengan memberikan 50 ribu masker dan 100 ribu alat tes corona (rapid test) pada Pemrov DKI Jakarta yang diterima langsung oleh Gubernur Anies Baswedan tanpa acara semonial yang melibatkan banyak warga.
Selain itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia juga menyediakan posko layanan rapid test untuk wabah virus Covid-19.
Selain posko rapid test, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia juga mendirikan rumah sakit darurat lapangan untuk penanganan wabah virus Covid-19 yang terletak di bilangan Ancol, Jakarta Utara. Rumah sakit darurat lapangan ini adalah hasil kerja sama antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Artha Graha Peduli.
Semoga saja, dengan keterlibatan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dapat memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini.
“Sebuah tantangan bagi umat manusia seluruh penjuru bumi, tantangan yang harus diselesaikan bersama-sama oleh semua!”
• RINA •
Seseorang yang doyan makan, tapi bisa masak. Suka baca dan sedang belajar jadi penulis.
Web kolaboratif, konten adalah tanggung jawab penulis (Redaksi)